Kapolri dan Pejabat AFP Tukar Cerita Soal Kondisi Indonesia dan Australia

Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian kedatangan Komisioner Australian Federal Police (AFP) Andrew Colvin. Dalam pertemuan, Tito menceritakan tentang situasi keamanan terkini Indonesia.

"Adapun beberapa hal yang disampaikan Kapolri mengenai situasi di Indonesia Pasca pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 2019 yang meliputi pemilu presiden, DPD, DPR pusat dan DPRD dan berlangsung secara serentak dalam satu hari," kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal dalam siaran persnya, Senin (12/8/2019).

Baca juga: Kapolri: Suhu Politik Turun, Terorisme Masih Jadi Potensi Gangguan

Kata Iqbal, Tito menceritakan strategi pengamanan Pemilu Serentak 2019, di mana 60 ribu personel Polri disiagakan saat terjadi demonstrasi besar di Bawaslu RI. Tito mengatakan kepada Andrew, situasi politik Indonesia saat ini kondusif pascapertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketus Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Dalam pengamanannya Polri menurunkan sebanyak 60.000 personel saat pilpres, aksi demo di jalanan yang menjadi perhatian dunia, di mana terdapat unsur agama di dalamnya. Pelaksanaan pemilu serentak menyebabkan kurang lebih 600 panitia pemilu meninggal dunia," terang Iqbal mengulas topik pembicaraan Tito dengan Andrew.

"Situasi saat ini di Jakarta dan Indonesia sudah mulai kondusif dengan adanya rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi," sambung Iqbal.

Baca juga: Kapolri-Menlu Lepas 322 Personel Pasukan Perdamaian PBB ke Afrika

Kepada Andrew, lanjut Iqbal, Tito juga membahas tentang bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kini terjadi di beberapa provinsi. Tito menerangkan penyebab karhutla adalah pembukaan lahan yang dilakukan para petani.

"Adapun isu yang terbaru yaitu mengenai kebakaran hutan. Saat ini area kebakaran hutan telah dapat dikontrol. Penyebab terjadinya kebakaran dilakukan oleh petani tradisional karena tidak memerlukan biaya tinggi untuk membersihkan lahan dan akibat kebakaran hutan menyebabkan dampak negatif kepada negara tetangga terutama Malaysia," terang Iqbal.

Iqbal melanjutkan, Andrew juga menceritakan kondisi keamanan Australia lebih baik pascapemilu di sana. Andrew pun menerangkan kunjungannya ini bertujuan untuk pamit kepada Tito, karena dia akan memasuki masa pensiun.

"Commisioner Andrew Colvin, menyampaikan tentang situasi saat ini yang terjadi di Australia lebih baik karena setelah pemilu, oposisi segera menerima dan mengakui kekalahan. Dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa kunjungannya ini sebagai kunjungan terakhir sebagai Commisioner AFP karena memasuki akhir masa pensiun," tutur Iqbal.

Andrew mengenang kebersamaannya dengan Polri, di mana sejak 2002 dirinya menjalin kerja sama dengan aparat Indonesia.

"Polri adalah mitra strategis AFP sejak 2002, Colvin sangat terkesan saat mengunjungi Aceh paska tsunami dan tinggal di Aceh selama 6 bulan, Masyarakat Indonesia sangat tangguh dalam menghadapi bencana serta AFP juga memberikan asistensi saat terjadi bencana gunung meletus di Jogja" cerita Iqbal.

Di akhir pertemuan, Tito dan Andrew meneken perjanjian kerjasama di bidang penanganan kejahatan transnasional.

(aud/fjp)