"Kan masing-masing (partai) punya mekanisme sendiri-sendiri. Jadi Golkar dari zamannya, itu 2004 di bulan Desember, Pak Aburizal di bulan Desember, Pak JK (Jusuf Kallad) di bulan Desember. Jadi kita mengikuti mekanisme yang ada," kata Airlangga saat ditemui di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2019).
Politikus Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebelumnya menyebut ada sebagian kelompok di partai berlambang pohon beringin yang ingin menunda-nunda agenda-agenda penting partai. Salah satunya adalah munas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bamsoet menyebut ada beberapa oknum elite di DPP Partai Golkar yang perlu diingatkan karena mereka cenderung malah fokus mempertahankan kekuasaan. Padahal, menurutnya, jika ingin mewujudkan ambisi besarnya itu, Golkar harus mampu mengelola waktu dengan efektif, harus ada alokasi waktu untuk memperkuat sinergi dengan semua daerah.
"Mau tak mau, DPP Golkar harus segera mengajak dan menggerakkan kepedulian semua pengurus dan simpatisan di daerah terhadap Pilkada 2020. DPP Golkar jangan sampai terjebak pada semata-mata sibuk menunda-nunda munas untuk mempertahankan penguasaan atas pengelolaan partai. Perilaku beberapa oknum elite DPP seperti itu tidak akan produktif. Karena meraih hasil maksimal di Pilkada 2020 itu juga penting," sebutnya.
Tonton Video Tensi Menjelang Munas Golkar Tak Akan Lahirkan Partai Baru:
(zak/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini