"Kami menghargai kesadaran kolektif yang sekarang tumbuh di internal Gerindra. Kami apresiasi sikap dan langkah Pak Prabowo yang tegas bersikap terhadap mereka-mereka yang selalu mendorong Gerindra pada posisi kombatif dan konfrontatif," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno kepada wartawan, Minggu (11/8/2019).
"Di momentum yang tepat, Pak Prabowo menjernihkan jati diri dan positioning partainya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para penumpang gelap ini sekarang sedang sibuk cari kendaraan baru untuk tampil lagi di 2024. Tujuan, janji-janji, dan dagangan mereka masih sama, mungkin manipulasi kemasannya saja yang dibuat lebih rumit," ujar Hendrawan.
Politikus Gerindra Andre Rosiade menyebut penumpang gelap yang memanfaatkan Prabowo Subianto itu bertujuan membuat situasi Indonesia kacau. Penumpang gelap juga ingin Presiden Joko Widodo (Jokowi) disalahkan akibat kondisi itu.
"Orang itu ingin Indonesia chaos. Ingin Pak Jokowi disalahkan. Ingin Indonesia ini ribut. Pak Prabowo sebagai patriot dan negarawan menolak hal itu. Itu lah penumpang gelap itu," kata Andre.
Soal penumpang gelap ini awalnya diungkapkan Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco menyebut 'penumpang gelap' itu mencoba memanfaatkan Prabowo untuk kepentingan mereka. Namun, menurut dia, Prabowo kemudian mengambil tindakan karena sadar telah dimanfaatkan.
"Tadi dibilang soal 'penumpang gelap', bukan karena kita singkirkan. Prabowo jenderal perang, Bos, dia bilang sama kita, 'Kalau diadu terus, terus dikorbankan, saya akan ambil tindakan nggak terduga.' Dia banting setir dan orang-orang itu gigit jari," kata Dasco dalam pemaparan survei Cyrus Network di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
Gerindra: Penumpang Gelap buat Prabowo Bukan PA 212:
(tsa/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini