"Sebagian besar responden yakni sekitar 64 persen mengapresiasi pertemuan yang dilakukan Jokowi dan Prabowo," kata Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto saat memaparkan hasil survei di Hotel Ashley, Jl Wahin Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2019).
Survei nasional tersebut dilakukan pada 22-28 Juli 2019. Survei ini mengambil sampel dari 1.230 responden yang berada di 34 provinsi. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin of error 3 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Publik menganggap itu merupakan langkah untuk rekonsiliasi bangsa dan bukan sekadar bagi-bagi kekuasaan dan jabatan," sebut Eko.
Eko menambahkan Cyrus Network juga melalukan survei mengenai perlukah Prabowo gabung ke pemerintah. Eko mengatakan sebanyak 42,8 persen menyatakan perlu, sedangkan 22,3 persen menyatakan tidak dan 17,1 persen biasa saja.
Selain itu, Eko juga mengatakan hampir 43-51 persen publik menyarankan partai-partai pendukung Prabowo gabung ke pemerintahan. Sedangkan, 21-27 persen tetap berada di kubu oposisi.
"Publik sepertinya memang sudah lelah dengan pembelahan politik dan fragmentasi sosial yang timbul akibat kompetisi politik. Terlihat bahwa tingkat penerimaan publik jika partai-partai pengusung Prabowo bergabung ke dalam kabinet, jauh lebih tinggi dari pada tingkat penolakan," sebutnya.
Baca juga: Reuni Pilgub DKI 2012 di Kongres PDIP |
Berikut ini hasil survei Cyrus Network:
Pertemuan Jokowi-Prabowo:
Sangat setuju: 6,3 persen
Setuju: 57,8 persen
Biasa saja: 20,9 persen
Tidak setuju: 4,1 persen
Sangat tidak setuju: 0,7 persen
Tidak tahu: 10,2 persen
Makna apa yang ditangkap dari pertemuan Jokowi-Prabowo:
Rekonsiliasi dan persatuan: 57,5 persen
Negosiasi pembagian jabatan dan kekuasaan: 9,2 persen
Ketidakkonsistenan dalam perjuangan: 3,3 persen
Tidak tahu: 28,9 persen
Perlukah Prabowo gabung ke pemerintahan:
Sangat perlu: 3,4 persen
Perlu: 42,8 persen
Biasa saja: 17,1 persen
Tidak perlu: 22,3 persen
Sangat tidak perlu: 1,8 persen
Tidak tahu: 12,6 persen
Harapan publik mengenai sikap partai pendukung Prabowo lima tahun ke depan:
Gerindra
Menjadi oposisi: 27 persen
Bergabung dalam pemerintah: 45,8 persen
Tidak tahu: 27,2 persen
PKS
Menjadi oposisi: 27,9 persen
Bergabung dalam pemerintah: 43,3 persen
Tidak tahu: 28,8 persen
PAN
Menjadi oposisi: 26,8 persen
Bergabung dalam pemerintah: 44,6 persen
Tidak tahu: 28,6 persen
Demokrat
Menjadi oposisi: 21,6 persen
Bergabung dalam pemerintah: 51,2 persen
Tidak tahu: 27,2 persen (ibh/gbr)