"Sore ini kami bertemu perangkat desa bersama tokoh masyarakat. Saya akan minta klarifikasi kronologi lengkapnya," ujar Camat Kayuagung Dedy Kurniawan saat dimintai konfirmasi lewat telepon seluler, Jumat (9/8/2019).
Dikatakan Dedy, sampai saat ini belum diketahui siapa yang meminta makam berusia puluhan tahun itu dipindahkan. Meskipun penyebabnya tak lain adalah adanya perbedaan pilihan dalam keluarga pada pilkades mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa yang minta pindahkan dan siapa yang memindahkan makam pasti akan saya sampaikan. Intinya, ini berawal dari masalah antarkeluarga yang kemudian beda pilihan," kata Camat.
Hingga saat ini, Dedy belum mau membeberkan identitas jasad di makam tersebut. Isu pemindahan makam ini diketahui berpangkal karena keluarga kades petahana terlibat konflik internal. Diduga, ada 1 keluarga yang membelot mendukung calon kades baru.
Sementara itu, Kapolsek Kayuagung AKP Naaharuddin menyebut makam tua itu dipindahkan karena keluarga petahana berbeda pilihan. Bukan karena perbedaan di antara kedua calon kades.
"Itu nggak ada hubungan dengan calon sebenarnya, yang ada itu satu keluarga beda pilihan. Hanya permasalahan antarkeluarga, ada keluarga yang mendukung calon lain," katanya.
"Sejauh ini aman, tidak ada persoalan di lapangan. Situasi kondusif dan kita pun tetap memonitor perkembangan yang di lapangan," tutupnya.
Untuk diketahui, makam itu dipindahkan pada Rabu (7/8/2019). Makam dipindahkan ke seberang sungai oleh keluarga akibat beda pilihan dalam pilkades pada 19 November mendatang. (ras/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini