"Nah, hari ini kita meluncurkan apa yang namanya Aqua Life, itu produk botol dengan 100 persen recycle pertama di Indonesia. Ini menunjukkan komitmen Aqua untuk bisa tidak hanya mengumpulkan plastik tapi juga untuk memastikan bahwa hidrasi sehat dalam kemasan yang bisa lebih ramah lingkungan hadir untuk masyarakat di Indonesia," ujar VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto di sela-sela peluncuran Aqua Life di Main Atrium Gandaria City, Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Menurut Vera, kemasan berbahan recycled polyethylene terephthalate (rPET) atau PET daur ulang ini merupakan bagian dari kampanye #BijakBerplastik yang dicanangkan pada 2018. Ada tiga pilar yang menjadi komitmen Aqua dalam kampanye tersebut untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia, yakni Pengembangan Infrastruktur Pengumpulan Sampah, Edukasi Konsumen, dan Inovasi Kemasan Produk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain melakukan inovasi kemasan, Aqua mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi 70 persen sampah plastik di lautan pada 2025. Karena itu, Aqua berusaha akan mengumpulkan lebih banyak botol plastik daripada yang diproduksi.
"Kami menargetkan di tahun 2025 kami dapat mencapai ambisi kami untuk mengumpulkan lebih banyak plastik daripada yang kami gunakan, memastikan seluruh kemasan kami dapat didaur ulang, serta meningkatkan proporsi konten daur ulang dalam botol kami menjadi 50 persen," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antar mengatakan pihaknya dari sisi Pemerintah menghargai upaya Aqua untuk peduli terhadap lingkungan, selain dari pengembangan industri.
"Kami menghargai upaya yang dilakukan oleh perusahaan swasta seperti Danone Aqua dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan berbagai upaya terkait pengelolaan sampah plastik," ujar Ngakan.
Menurut Ngakan, saat ini penting untuk mulai mengembangkan model manajemen ekonomi sirkular yang dapat melahirkan siklus ekonomi baru bagi masyarakat dan bermanfaat bagi lingkungan.
"Kami selalu support Industri, sepanjang mereka bisa meningkatkan produksinya, bisa menyerap tenaga kerja, kita selalu support. Tapi di lain pihak mereka juga harus mengikuti aturan yang ada, dari sisi lingkungan, " ujarnya.
"Industri memang akan memberikan dampak seperti emosi gas rumah kaca, tapi juga dampak positifnya banyak seperti menghidupkan ekonomi. Jadi 2 sisi ini tidak bisa diambil salah satu," tambahnya. (mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini