Ada Pemilihan Ketum di Kongres PDIP, Yasonna: Kami Masih Butuh Bu Mega

Ada Pemilihan Ketum di Kongres PDIP, Yasonna: Kami Masih Butuh Bu Mega

Mochamad Zhacky - detikNews
Rabu, 07 Agu 2019 17:52 WIB
Tari Gandrung menyambut kedatangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kongres V PDIP. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Politikus PDIP Yasonna H Laoly berharap Megawati Soekarnoputri akan menjadi ketua umum (ketum) lagi. Yasonna menyebut PDIP masih membutuhkan Megawati sebagai ketum.

"Saya kira kami masih membutuhkan kehadiran Bu Mega sebagai ketum," kata Yasonna saat ditemui di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019).


Namun Yasonna menepis jika pemilihan Megawati sebagai ketum disebut sebagai bukti tak ada regenerasi di lingkup internal PDIP. Dia menyebut regenerasi di PDIP berada pada tahapan-tahapan tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oh kita tetap regenerasi dalam tahapan-tahapan tertentu. Tetap ada pembinaan-pembinaan itu. Saat ini, figur ini, figur ketum sebagai alat pemersatu dan pengalaman yang cukup matang," terang Yasonna.


"Dengan persaingan global seperti sekarang ini, ya tentu di bawah-bawah beliau (Megawati) kan orang-orang muda," imbuhnya.

Menteri Hukum dan HAM itu juga tak sepakat dengan pandangan yang menyebut PDIP akan pecah jika bukan Megawati yang menjadi ketum. Yasonna menegaskan PDIP adalah partai yang solid.


"Oh nggaklah, PDI Perjuangan solid terus," ucap Yasonna.

Seperti diketahui, PDIP akan menggelar kongres di Bali besok. Salah satu agenda dalam kongres tersebut adalah pemilihan ketum.



Tonton Video Tiba di Lokasi Kongres PDIP, Mega Disambut Tari Gandrung:

[Gambas:Video 20detik]

(zak/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads