"Totalnya Rp 17,6 miliar. Semua akomodasi kita siapkan, termasuk acara kongres kita, kita siapkan semua," kata Wakil Bendahara Umum PDIP Rudianto Tjen di Grand Inna Bali Beach Hotel, Denpasar, Bali, Rabu (7/8/2019).
Menurut Rudianto, dana tersebut berasal dari gotong royong kader partai. Karena pendanaan sudah terpenuhi, DPP PDIP menegaskan kepada seluruh kader yang hadir di kongres untuk tidak meminta sumbangan kepada siapa pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan pelaksanaan Kongres V PDIP di Bali ini bisa menggerakkan ekonomi setempat. Pasalnya, tak hanya para pengurus partai, ribuan undangan lain juga bakal hadir di area kongres.
"Dengan kita adakan kongres di Bali ini, kita harapkan, bisa menjadikan ekonomi rakyat di Bali ini terus bergulir. Selain kita adakan acara di sini (Grand Inna Bali Beach Hotel), penggembira kita kan banyak sekali puluhan ribu. Mereka datang ke sini, makan, minum, belanja. Sehingga ekonomi kerakyatan di sini diharapkan bergerak demikian cepat dan membuat PAD ini bergerak," tutur Rudianto.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan surat instruksi agar larangan meminta sumbangan sengaja dikeluarkan sebagai pengingat agar para kader tidak menyalahgunakan kekuasaan untuk kongres. Menurutnya, dana yang digunakan untuk kongres juga akan dipertanggungjawabkan.
"Surat instruksi ini penting karena kami menginstruksikan kepada seluruh daerah, terutama legislatif dan eksekutif partai untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan, terlebih mengatasnamakan kongres," ucap Hasto.
"Mengingat seluruh biaya kongres sudah dipenuhi dengan cara gotong royong dan namun akan jadi tanggung jawab partai politik untuk melaporkan itu dengan audit partai politik," pungkasnya.
Tonton video PDIP Susun Strategi Pemenangan Pilkada Saat Kongres:
(azr/tsa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini