Melalui sambungan telepon, gadis berinisial S (23) ini menceritakan kisahnya yang bermula saat memesan ojol melalui aplikasi dengan rute City Mall Sukabumi ke Sukaraja Sukabumi, Minggu (4/8). "Saya kan pesan Grab, dia (sopir ojol) sudah ada di seberang saya. Dia melambai-lambaikan tangan gitu. Saat sudah jalan, harusnya dia langsung lurus ke arah Sukaraja, tapi dia pakai jalan mutar ke arah Jalan Siliwangi, yang ke atas," ucapnya, Selasa (6/8/2019).
Di perjalanan, S mulai curiga saat pengemudi menanyakan hal bersifat pribadi dan meminta nomor WhatsApp (WA). Lantaran nomor telepon pada akun Grab miliknya terhubung dengan WA, oknum sopir ojol itu tiba-tiba mengirim pesan singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Singkat cerita, ia kembali menumpang motor ojol tersebut. Ia mengaku sambil menelepon temannya dengan harapan agar pengemudi ojol tersebut tidak lagi mengajak ngobrol.
"Saya sambil menelepon teman. Sepanjang perjalanan, tangan kirinya dia kibas-kibas, mengarah ke kaki saya, tapi nggak kena. Terus garuk-garuk punggung, lalu tangannya itu ke setang lagi. Terus saja seperti itu sampai tiga kali. Saya awalnya biarin karena mungkin gatal biasa," ujarnya.
Masih di perjalanan, tiba-tiba si driver ojol kembali mengarahkan tangan ke bagian intim penumpang itu. "Dia pura-pura mau garuk lagi, tapi tangannya ke bawah pinggang, bagian telapaknya mengarah ke saya. Saat itu saya sontak mindahin tas ke depan sambil pura-pura batuk. Dia mungkin sadar dan narik tangannya, lalu pegang setang lagi," katanya.
"Eh nggak lama, mungkin dia sadar ada tas, tangannya mengarah ke samping jok. Dia nyelipin tangannya di situ, sudah dekat banget ke bagian intim. Saya teriak, 'woi... woi...'," ucapnya.
Sekitar 2 kilometer menuju kediamannya, penumpang ini minta berhenti. Setelah itu, ia turun dan langsung lari menjauhi oknum sopir ojol tersebut. Berniat membagikan pengalamannya, ia membuat Instastory dan me-mention akun resmi Grab.
"Saya merasa nyaris dilecehkan. Maksud saya buat cerita itu hanya peringatan kepada penumpang lain. Kalau ketemu driver itu, lebih baik cancel saja, karena perbuatannya berbahaya," ucapnya.
Ia mengaku sudah dihubungi pihak Grab. Menurut dia, perwakilan Grab hanya minta nomor orderan, setelah itu tidak ada kabar lagi. "Saya lebih banyak dihubungi sama teman-teman dari solidaritas Grab Sukabumi. Katanya mereka juga mau cari orangnya karena kelakuannya mencoreng image Grab," tutur gadis tersebut.
Penjelasan Grab
detikcom mengkonfirmasi cerita tersebut ke kantor Grab Sukabumi di Jalan Raya Ciaul, Kota Sukabumi. Pihak Grab Sukabumi kemudian membuat sambungan telepon yang terhubung dengan Partner Engagement Strategic-Grab Jawa Barat, Mawaddi Lubby.
"Informasi yang beredar sudah kita dapatkan, mengenai adanya kasus dugaan pelecehan seksual oleh salah satu mitra online yang diduga merupakan mitra kami. Dalam hal ini kami manajemen Grab menyesalkan apa yang beredar tersebut dan juga untuk saat ini kami langsung menindaklanjuti hal itu sesuai SOP," tutur Mawaddi.
Menurutnya, Grab tidak pernah memberikan toleransi terhadap segala bentuk tindak kekerasan ataupun pelecehan, baik yang dilakukan oleh mitra driver kepada penumpang maupun sebaliknya.
"Saat ini kami tengah melakukan investigasi lebih lanjut dan sudah menonaktifkan mitra pengemudi yang diduga melakukan hal tersebut. Saat ini kami tengah berupaya berkomunikasi dengan penumpang yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kejadian ini," ujar Mawaddi.
Pihak Grab berusaha menawarkan pendampingan bebas biaya dari yayasan yang direkomendasikan oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan kepada Perempuan. "Hal ini sudah merupakan bagian dari kemitraan kami dengan Komnas Perempuan sejak akhir 2018 untuk memastikan pendekatan komprehensif dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual," ucapnya.
Terkait persoalan tersebut, Grab akan meminta penjelasan kepada si sopir dan penumpangnya. "Kita menjunjung asas keadilan, menunggu penjelasan dari kedua belah pihak. Apabila memang terbukti, tentunya dengan prosedur dan SOP perusahaan, kami akan melalukan tindakan tegas, mulai teguran sampai pemutusan hubungan kemitraan. Kita sementara ini nonaktifkan akunnya untuk klarifikasi kejadian ini," tutur Mawaddi.
Tonton Video Lawan Tindakan Pelecehan Seksual, GO-JEK Luncurkan 2 Fitur Keamanan:
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini