"Kalau menurut saya iya (M Nasir tidak bijak)," jelas Koentjoro saat dihubungi wartawan, Selasa (6/8/2019).
Koentjoro membandingkan profesor-profesor tua di luar negeri yang justru dihormati oleh negara, bukan sebaliknya. Seorang profesor, lanjutnya, di manapun berada juga diharuskan berkarakter wise atau bijaksana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Ketua Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI) ini justru menuding M Nasir sedang mencari perhatian jelang penyusunan kabinet baru. Ia menduga M Nasir sengaja bermanuver supaya ide dan gagasannya diperhatikan.
"Biar diperhatikan. Salah satu cara untuk menarik perhatian, karena dia menjadi sangat dikenal. Ada kemungkinan, apakah ada jabatan-jabatan tertentu di publik yang diincar. Karena apa? Karena keterkenalan itu akan mempengaruhi," tudingnya.
Tonton juga video Pukat UGM: Penyidik Unsur Polisi Masih Naik Pangkat, KPK Langgar UU:
(ush/mbr)