"Rapat awal saja tadi (untuk tim teknis). Rapat pertama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bahwa untuk keterangan itu (materi yang dibahas) nanti Mabes Polri yang akan bicara di rapat tugas ya," ujar Argo.
Beberapa kepala penyidik Polda Metro Jaya yang hadir antra lain Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kombes Suyudi Ario Seto, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum AKBP Jerry Siagian, Kasubdit Kamneg Ditreskrimum AKBP Dedy Murti. Tampak juga Kasubdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) AKBP Roberto Pasaribu dan Direktur Reserse Narkoba Kombes Herry Heryawan.
Sebelumnya Polri menyampaikan tim teknis teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan dipimpin Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Nico Afinta. Polri menargetkan tim teknis bisa mengungkap pelaku teror terhadap Novel dalam waktu 3 bulan.
"Tim bekerja dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 31 Oktober. Artinya 3 bulan, tahap yang pertama. Kemudian kalau tiga bulan masih perlu diperpanjang, diperpanjang lagi 3 bulan lagi. Dievaluasi satu semester," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (1/8).
Tim yang beranggotakan 120 polisi ini, menurut Dedi, terbagi dalam subtim, yakni penyelidik, penyidik, siber, Inafis, Labfor, subtim analisis dan evaluasi, juga melibatkan anggota Densus 88/Antiteror. "Penanggung jawab tim adalah Bapak Kabareskrim, ketua tim teknis adalah Brigjen Nico Afinta," ujar Dedi. (aud/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini