"Saya kadang-kadang malu. Minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura. Tapi saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, jadi HL, jerubu masuk lagi ke negara tetangga kita. Saya cek jerubu ini apa, ternyata asap (kabut)," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla. Menko Polhukam Wiranto, Menteri KLHK Siti Nurbaya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian hadir dalam rapat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak, Ibu, dan Saudara-saudari semuanya saya kumpulkan untuk mengingatkan lagi pentingnya mengatasi kebakaran hutan dan kebakaran lahan," ujarnya.
Dalam penanganan karhutla, Jokowi menekankan soal upaya pencegahan. Dia tak ingin kejadian seperti pada 2015 terulang.
"Dibanding 2015, tahun ini memang turun (titik apinya). Tapi dibandingkan 2018 naik lagi. Ini yang tidak boleh. Harusnya tiap tahun turun, dan yang paling penting pencegahan. Jangan sampai api sudah membesar kemudian kita bingung," jelasnya.
Jokowi menegaskan penanganan karhutla harus lebih baik setiap tahunnya. "Tetapi, kalau dibandingkan dengan 2018, tahun ini naik lagi. Ini yang tidak boleh. Harusnya tiap tahun turun, turun, turun terus. Menghilangkan total memang sulit, tetapi harus tekan turun," ucap Jokowi.
Simak Video "Hadapi Kemarau, Pemerintah Terjunkan Belasan Ribu Personel Satgas Karhutla"
(zak/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini