Seperti dilansir AFP, Senin (5/8/2019), paus-paus yang terdampar ini mati di dekat Gardur, yang berjarak 50 kilometer dari ibu kota Reykjavik, pada Jumat (2/8) lalu. Otoritas setempat menyebut paus-paus yang terdampar ini diyakini masih merupakan bagian dari 50 paus yang terdampar di pantai Islandia, bulan lalu.
Laporan media-media lokal Islandia menyebut warga setempat memulai upaya penyelamatan untuk menjaga paus-paus terdampar itu tetap hidup, sebelum tim darurat tiba di lokasi. Namun tidak semuanya berhasil selamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Sabtu (3/8) sekitar pukul 08.00 GMT, paus terakhir yang masih hidup telah kembali ke lautan dalam. "Kita harus menunggu air pasang untuk mengembalikan mereka ke lautan," ucap Bjarnason.
Paus pilot diketahui memiliki banyak populasi, dengan kebanyakan hidup di Atlantik yang jumlahnya mencapai antara 500 ribu - 800 ribu ekor.
Bulan lalu, sedikitnya 52 paus yang terdampar didapati mati di sebuah pantai terpencil di Islandia. Terdamparnya paus-paus ini disebut sebagai insiden terdampar massal yang tidak bisa dijelaskan atau penyebabnya misterius.
Diketahui bahwa paus pilot yang masuk dalam keluarga lumba-lumba dan utamanya memangsa cumi-cumi, terkadang bisa terdampar jika mengikut mangsa mereka ke perairan dangkal. Namun para ilmuwan bingung mengapa bisa ada banyak paus pilot yang terdampar pada saat bersamaan seperti ini.
Beberapa teori yang mencuat menyebut soal gangguan medan magnet, sedangkan teori lain menyatakan bahwa gerombolan paus pilot akan selalu mengikuti pemimpin paus -- bahkan jika pemimpin paus itu membawa mereka ke bahaya.
(nvc/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini