Sekretaris Desa Kertaharja Otong Dadi mengatakan setengah warga desa yang tersebar di Dusun Kolot, Sarayuda, Cintaharja dan Cilemor sudah kesulitan air bersih sejak beberapa bulan terakhir.
"Dari total 4 dusun di Desa Kertaharja sebanyak 1.800 KK sebagiannya atau 900 KK mengalami kesulitan air bersih," ucap Otong, Senin (5/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Otong, sumur warga sejak beberapa waktu lalu sudah mulai mengering. "Untuk memenuhi kebutuhan warga terpaksa mengangkut air dari sumber mata air di kebun sekitar 200 meter dari permukiman," ujarnya.
Pihak desa berencana akan membangun saluran agar air dari mata air sumur siuk bisa naik dan dimanfaatkan oleh warga. Anggarannya bersumber dari dana desa.
![]() |
"Memang capek tiap hari harus angkut air untuk masak. Kalau untuk mandi bisa langsung di bawah. Kondisi ini setiap tahun. Inginnya ada bantuan sumur bor supaya setiap musim kemarau tidak kekurangan air," ucapnya.
Edah (55), Warga di Desa Kertaharja, kini sumringah karena mendapat bantuan 4.000 liter air bersih dari para jurnalis yang tergabung di PWI Perwakilan Ciamis bekerja sama dengan PDAM Tirta Galuh sebagai penyedia air bersih juga mahasiswa dari HMI Ciamis dan Bank BJB Ciamis.
![]() |
"Kita berkoordinasi dengan PDAM, ada programnya, kita menyambungkan saja. Airnya dari PDAM. Kita juga menggandeng teman-teman HMI melakukan pemetaan supaya kekeringan di Ciamis ini terpetakan," ucapnya.
Deni mengatakan, untuk target penyaluran bantuan air bersih tersebut sebanyak 50.000 liter sementara untuk 4 wilayah, salah satunya di Cijeungjing. Namun bisa untuk beberapa wilayah lainnya, melihat situasi di lapangan. Karena musim kemarau masih berlangsung, diprediksi warga yang kesulitan air bersih di Ciamis semakin luas. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini