"Yang akan kita lakukan berikutnya adalah wawancara dan interview ke rakan-rekan almarhum di Paskibara," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdi Irawan saat dihubungi detikcom, Senin (5/8/2019).
Selain itu, polisi juga akan meminta keterangan dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangerang Selatan. Hal ini untuk mengklarifikasi apakah ada kekerasan selama pelatihan dan pembekalan kepada anggota Paskibraka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga telah meng-interview orang tua korban pada Jumat (2/8) malam lalu. Berdasarkan keterangan orang tua ke polisi, tidak ada indikasi korban meninggal akibat kekerasan selama pelatihan.
Baca juga: Tragedi Paskibra Tewas Jelang HUT RI |
Namun, sebelumnya orang tua sempat mendapat curhatan korban selama pelatihan yang cukup berat.
"Setelah jalan 2 minggu pelatihan (korban curhat ke ortu) dan orang tuanya paham, karena orang tuanya mantan Paskibra, jadi itu cerita semalam. Tapi tidak ada (cerita) kekerasan, kalau pun ada yang tidak disiplin dihukum bersama yang sewajarnya, ini masih versi ortu," jelas Ferdi.
Polres Tangsel masih akan melakukan penyelidikan terkait kematian korban tersebut. Sejauh ini polisi belum menyimpulkan apa penyebab kematian korban.
"Nanti kami kumpulkan bukti-bukti dulu, nanti kami sinkronkan dengan keterangan saksi-saksi, apakah betul ada kekerasan atau tidak," tandasnya.
Aurel meninggal pada Kamis (1/8) pagi. Aurel merupakan salah satu anggota Paskibraka yang dikarantina di Yonkaf Tangerang Selatan. Dia adalah pembawa baki.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini