"Kita ini tidak bisa buka itu buku karena disegel, tetapi sinopsisnya itu memang mengarah ingin menjelaskan pemikiran pemikiran Karl Marx, makanya kami anggap dan menduga ada indikasi," kata Ketua BMI Muhammad Zulkifli saat berbincang dengan detikcom, Senin (5/8/2109).
Dia menyebut informasi soal buku yang menyebarkan paham komunisme berada dari warga. Zulkifli mengatakan pihak pun telah berkoordinasi dengan bagian Intel Polrestabes Makassar dan Intel Kodam Hasanuddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sama-sama intel Kodam turun kok. Jadi kita ini bertindak berusaha berkoordinasi tidak melanggar hukum, tapi kalau kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pihak TNI selain beliau mengarahkan ke kami, selalu mendahulukan tindakan persuasif," tutur Zulkifli.
Pada sebuah video yang didapatkan detikcom, Minggu (4/8/) kemarin, ada empat orang pemuda yang melakukan razia dan yang memegang setumpuk buku yang salah satunya bercover muka dari Karl Marx.
Seorang pemuda yang berada di sebelah kanan yang mengaku sebagai jubir mengatakan pihaknya meminta Gramedia mengembalikan buku-buku itu ke percetakan karena melanggar Undang-undang.
"Sedang melakukan pancarian buku buku berpaham radikal yang sebenarnya telah dilarang undang undang," kata pria dalam video tersebut.
Salah satu buku yang kelompok itu razia adalah milik Franz Magnis Suseno.
"Buku-bukunya Franz Magnis kalau tidak salah yang salah satunya mereka sita,'' Kata GM Corporate Communication Gramedia Saiful Bahri kepada detikcom, Senin (5/8/2019).
"Kalau tidak salah kan ini kan buku ilmiah," sambungnya.
(fiq/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini