Alasan BMI Razia Buku Marxisme di Makassar: TAP MPR Nomor 25

Alasan BMI Razia Buku Marxisme di Makassar: TAP MPR Nomor 25

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Senin, 05 Agu 2019 10:28 WIB
Foto: Razia buku paham Marxisme di Makassar (screenshoot)
Makassar - Kelompok yang melakukan razia terhadao buku-buku yang disebut berbau komunis berasal dari Brigade Muslim Indonesia (BMI). Dasar mereka melakukan razia berdasarkan TAP MPR Nomor 25 Tahun 1966.

"Kami ke sana itu dalam rangka silaturahmi. Kemudian ingin memberikan imbauan karena ini tugas sebagai warga negara. Dan memberi imbauan tentang bahaya penyebaran paham paham Marxisme, Leninisme dan komunisme," kata Ketua BMI Muhammad Zulkifli saat berbincang dengan detikcom di Makassar, Senin (5/8/2019).

Zulkifli mengatakan saat dia bertandang pada Sabtu (3/8) kemarin ke Gramedia, pihak menemukan beberapa buku yang indikasinya mengarah pada paham Marxisme .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi satu buku judulnya pemikiran Karl Marx, yang satu bunyinya di bawah bayang-bayang Lenin, ada lagi buku tapi mungkin katanya dia (pihak Gramedia) sudah sortir," terangnya.

"Jadi saya memberikan pemahaman kepada mereka tentang larangan-larangan penyebaran paham itu. Sambil memperlihatkan dasar hukumnya TAP MPR Nomor 25 Tahun 1966," sambungnya.



Dia menegaskan tidak ada penyitaan yang dilakukan oleh pihaknya. Mereka hanya meminta buku-buku itu dikembalikan ke pihak percetakan. Dikatakannya, pihaknya juga tekah berkoordinasi dengan Polisi dan TNI sebelum melakukan razia.

"Kalau kami salah pastilah sudah ditegur. Itu kan tidak. Intinya kami tidak ada intimidasi di sana, kmai bicara baik baik dari hati ke hati, memberi pemahaman dan mereka juga sepakat bahwa isinya mengarah ke situ," kata dia.

Namun pernyataan Zulkifli, tak senada dengan pihak Gramedia. Menurut, GM Corporate Communication Gramedia, Saiful Bahri, kelompok itu menyita buku yang dibuat Franz Magnis Suseno saat razia.

"Buku-bukunya Franz Magnis kalau tidak salah yang salah satunya mereka sita,'' Kata GM Corporate Communication Gramedia Saiful Bahri kepada detikcom, Senin (5/8/2019).

" Kalau tidak salah kan ini kan buku ilmiah," Saiful.



Pada sebuah video yang didapatkan detikcom, Minggu (4/8/) kemarin, ada empat orang pemuda yang melakukan razia dan yang memegang setumpuk buku yang salah satunya bercover muka dari Karl Marx. Seorang pemuda yang berada di sebelah kanan yang mengaku sebagai jubir mengatakan pihaknya meminta Gramedia mengembalikan buku-buku itu ke percetakan karena melanggar Undang-undang.

"Sedang melakukan pancarian buku buku berpaham radikal yang sebenarnya telah dilarang undang undang," kata pria tersebut dalam video. (fiq/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads