Suhu udara pagi ini lebih dingin dibanding saat gelaran DCF pada Jumat (2/8) sampai Minggu (4/8). Adapun kemunculan embun es saat DCF pun lebih tipis.
"Berdasarkan thermometer, suhu pagi ini rekor terdingin yakni 10,5 derajat celsius. Suhu ini lebih dingin dibanding saat DCF kemarin. Kalau pas DCF ada embun es tapi tipis," ujar Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Banjarnegara Aryadi Darwanto saat dihubungi detikcom, Senin (5/8/2019).
![]() |
Aryadi menjelaskan, suhu udara yang telah diukur dengan thermometer tersebut memiliki margin eror 1,6 berdasarkan alat pengukur suhu udara yang telah dipasang BMKG. Alat tersebut telah dipasang di komplek Candi Arjuna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, berdasarkan tahun sebelumnya, Bulan Agustus merupakan puncak musim kemarau di Dieng. Meskipun, tahun ini kemunculan embun es lebih awal dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun 2019 embun es muncul lebih awal sekitar akhir Bulan Juni kemudian disusul Bulan Juli. Dan diprediksi puncak musim kemarau itu di Bulan Agustus," terangnya.
![]() |
Kepada wisatawan yang akan berlibur ke Dieng, ia mengimbau agar menyiapkan penghangat. Seperti jaket, penutup kepala dan yang lainnya. Apalagi, bagi wisatawan yang bermalam di Dieng.
"Persiapannya adalah baju penghangat, supaya tidak kedinginan. Termasuk juga yang akan ke Gunung Prau atau Sikunir harus persiapakan jaket tebal dan yang lainnya," pesannya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini