Pelaksanaan CFD ini pada Minggu (4/8/2019) mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB di sepanjang Jl Sudirman, Pekanbaru. Masyarakat tumpah ruah di jalanan.
Asap pekat yang menyelimuti kawasan kota imbas dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sudah lebih sepekan membara di Riau. Kabut asap ternyata tak menyurutkan masyarakat untuk berolahraga di tengah kabut asap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malah sebagian besar warga yang ikut CFD tidak menggunakan masker. Hanya sebagian kecil yang yang mau menggunakan masker. Meski begitu, CFD pada pekan ini tak seramai pekan sebelumnya.
"Ya bagaimana lagi, walau asap pekat kita tetap olahraga saja. Mau bagaimana lagi, di mana-mana juga asap," kata Rion Satria (34), warga Kecamatan Sukajadi yang ikut dalam acara tersebut.
Warga Pekanbaru tak tahu harus ke mana lagi untuk bisa berolahraga karena semua penjuru kota sejak sepekan ini terselimuti asap Karhutla.
![]() |
"Olahraga pagi atau sore sama-sama berasap. Terus kita mau bagaimana lagi. Biar diselimuti asap, ya kita tetap beraktivitas saja," kata Rion.
Rilis BMGK Pekanbaru hari ini melansir pada level confidence 70 persen di Riau masih terdapat titik panas (hotspot). Jumlahnya yang muncul pada pantauan satelit Terra/Aqua sebanyak 29 sebaran titik panas.
Titik panas Karhutla ini terdapat di Kabupaten Pelalawan 8, Siak 10, Rokan Hilir 1 dan Indragiri Hilir 10. Status udara di Pekanbaru disebutkan kabur dengan jarak pandang di bawah 3 km.
Walau demikian, Gubernur Riau, Syamsuar beberapa kali diwawancarai wartawan belum menganggap asap di Riau mengkhawatirkan. Gubernur Riau menilai asap yang menyelimuti langit Riau belum banyak.
Tonton video Akibat Karhutla, Kabut Asap Selimuti Pekanbaru:
(cha/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini