Hal itu disampaikan mantan Kepala Badan Geologi Surono dalam kegiatan 'Ngobrol Serius Kebencanaan' di Taman Hutan Raya, Kota Bandung, Sabtu (3/8/2019). Mbah Rono sapaannya Surono mengatakan erupsi Gunung Tangkuban Perahu sejak abad 19 tak pernah berdampak luas.
"Tangkuban perahu meletusnya ya gitu-gitu saja, mulai abad 19, terakhir 2013 letusannya freatik begitu saja. Saya tidak mengkhawatirkan letusan freatik," kata Mbah Rono dalam pemaparannya.
Menurutnya yang harus menjadi perhatian yaitu kesadaran pengelola untuk menyediakan fasilitas penunjuk jalur evakuasi bencana. Hal itu sangat krusial untuk destinasi-destinasi wisata gunung merapi aktif seperti Tangkuban Perahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka lari menggunakan mesin (motor dan mobil) ketika bencana terjadi. Kalau ada jalur evakuasi kan jelas ketika ada bencana harus ke mana. Justru yang bahaya ketika panik, pakai kendaraan bersamaan, bisa menimbulkan kecelakaan mengancam jiwa," tutur dia.
Ia mengatakan informasi mengenai jalur evakuasi bisa dilakuan dengan petunjuk arah di lokasi dan melalui website resmi pengelola. Sehingga, bagi pengunjung yang baru mengunjungi Tangkuban Perahu juga bisa mengakses informasi itu.
"Website, petunjuk ada. Biasanya tidak ada petunjuknya. Paling tidak diinformasikan di website. Termasuk juga kalau sedang tutup informasikan untum tidak datang, kan itu penting," ungkap dia.
Ia juga mengingatkan kepada pemerintah khususnya PVMBG untuk memberikan informasi akurat mengenai status Gunung Tangkuban Perahu. Tujuannya agar masyarakat tetap waspada bukan untuk menakut-nakuti.
"Intinya harus jujur kalau meningkat. Bukan untuk menakuti masyarakat, memprovokasi, merugikan siapapun. Kita harus jujur agar masyarakat waspada," tandas Mbah Rono.
Tonton Video Tangkuban Perahu Erupsi, Jokowi Minta Warga Waspada:
(mud/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini