"Wah nggak bisa kebayang pokoknya kalau masalah itu. Trauma-traumanya, nggak bisa kebayang, panik," kata Marsani, di Desa Panjangjaya, Mandalawangi, Pandeglang, Sabtu (3/7/2019).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marsani mengaku panik saat gempa mengguncang rumahnya. Dia bersama keluarga langsung keluar menyelamatkan diri.
"Waduh pokoknya lari saja nggak bisa. Anak sama istri saja sampai dorong-dorong. Saking gede-gedenya (guncangan) itu," sambungnya.
![]() |
Marsani mengaku belum mendapatkan bantuan apapun setelah terjadi gempa. Dia berharap mendapat bantuan untuk membangun kembali rumahnya.
"Sementara ini belum (ada bantuan). Ya harapan saya sih pengen dibangun lagi. Karena tempat saya sudah nggak ada cuman ini doang. Satu-satunya," ucap Marsani.
Gempa M 7,4 sebelumnya mengguncang Banten. Gempa juga disertai peringatan potensi tsunami.
Peringatan dini potensi tsunami kemudian diakhiri. Peringatan tersebut diakhiri setelah menunggu 2 jam dari waktu perkiraan terakhir, yaitu pukul 19.35 WIB. Gempa juga dimutakhirkan menjadi M 6,9.
Simak Video "139 Rumah Rusak dan 1 Orang Tewas Akibat Gempa M 6,9"
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini