"Merespons cepat bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang kemudian dimutakhirkan berkekuatan magnitudo 6,9, maka personel Tagana telah bergerak melakukan evakuasi warga dari wilayah pesisir pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi," tutur Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Jumat (2/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk di Pandeglang melalui KSB yang dibentuk setelah tsunami Selat Sunda, sesaat setelah gempa terjadi secara efektif telah membantu masyarakat," katanya.
Agus menjelaskan KSB membantu mengevakuasi warga dan memastikan mereka bergerak ke lokasi yang aman. Tim juga memberikan penyuluhan ke titik pengungsian setelah ada informasi potensi tsunami berakhir pada pukul 21.35 WIB.
"Saat ini 200 Tagana Pandeglang bersiaga dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan aparat desa setempat. Mereka mulai mengidentifikasi kerusakan rumah dan bangunan, serta memastikan korban yang terdampak," ujarnya.
Agus menuturkan pihaknya juga mengirimkan kebutuhan dasar untuk warga terdampak bencana gempa. Bantuan kebutuhan dasar dikirimkan dari gudang logistik Kemensos di Bekasi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan bantuan tahap pertama berupa 500 tenda gulung, 500 lembar selimut, 800 makanan siap saji, 300 paket lauk pauk, dan 20 ribu bungkus mi instan. Selain itu, Dinsos Banten sudah mendistribusikan bantuan darurat berupa tenda, makanan siap saji, serta perlengkapan anak dan keluarga.
"Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada korban yang rumahnya mengalami rusak berat dan mengungsi seperti yang dialami warga di Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Carita, dan kecamatan lain yang terdampak parah di Pandeglang maupun di kabupaten lain yang terdampak," tuturnya. (knv/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini