Seperti dilansir Reuters dan CNN, Jumat (2/8/2019), kantor Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) dalam pernyataannya mengonfirmasi ada dua 'proyektil jarak pendek tak teridentifikasi yang diluncurkan dari pantai timur Korut, tepatnya dari Yonghung, Provinsi Hamgyong Selatan, pada dini hari waktu setempat.
Kantor Kepala Staf Gabungan Korsel menyebut dua proyektil itu diluncurkan sekitar pukul 02.59 waktu setempat dan pukul 03.23 waktu setempat. Kedua proyektil itu dilaporkan jatuh ke perairan Laut Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah, seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) menuturkan kepada CNN bahwa proyektil terbaru yang diluncurkan Korut mirip dengan rudal balistik jarak pendek yang diluncurkan awal pekan ini. Pejabat ini merujuk pada peluncuran dua rudal Korut pada Rabu (31/7) lalu.
Satu pejabat AS lainnya menuturkan kepada CNN bahwa analisis sementara menunjukkan Korut meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek pada Jumat (2/8) pagi waktu setempat.
Reuters menyebut peluncuran rudal ini merupakan yang ketiga kali dilakukan Korut dalam sepekan terakhir.
Seorang pejabat AS lainnya yang enggan disebut namanya menyebut peluncuran terbaru Korut tidak memberikan ancaman bagi wilayah Amerika Utara.
Diketahui bahwa Korut dilarang untuk meluncurkan rudal balistik berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB. Belum ada komentar terbaru dari otoritas Korut terkait peluncuran pada Jumat (2/8) ini.
Selain meluncurkan rudal pada Rabu (31/7) lalu, Korut juga meluncurkan dua rudal pada 25 Juli lalu. Saat itu Korut menyebut rudal-rudal tersebut sebagai peringatan bagi Korsel terkait latihan militer gabungan dengan AS.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini