Kim Jong-un diketahui geram karena kedua negara tersebut menggelar latihan militer. Kegeraman Kim dibuktikan dengan peluncuran rudal balistik dari wilayah Wonsan kemarin pagi waktu setempat.
"Yang kami tahu, tak ada penyesuaian ataupun perubahan dalam rencana," ujar seorang pejabat senior Pentagon atau Departemen Pertahanan AS yang enggan disebut namanya, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (1/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
AS diketahui menempatkan hampir 30 ribu tentaranya di Korsel untuk mempertahankan negara sekutunya itu dari tetangganya, Korut yang menginvasi Korsel pada tahun 1950. Latihan militer tahunan AS-Korsel sendiri telah berulang kali memicu kemarahan Korut, yang menganggapnya sebagai latihan untuk invasi wilayahnya.
Dalam satu pekan terakhir ini, Korut dua kali meluncurkan rudal ke pantai timur negaranya. Korut menyebut peluncuran rudal tersebut sebagai 'peringatan serius' terhadap rencana latihan militer Korsel dengan AS.
Rudal pertama diluncurkan pada 25 Juli lalu dari lokasi yang sama yakni wilayah Wosan. Peluncuran rudal Korut kala itu merupakan aksi pertama semenjak Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong-un bertemu pada Juni lalu.
Baca juga: Kim Jong Un Murka, Rudal Korut Mengudara |
Rudal yang diluncurkan pada 25 Juli menempuh jarak 690 Km dan lainnya 430 Km. Sementara rudal yang diluncurkan kemarin, dilesatkan pukul 05.06 dan 05.27 waktu setempat dari wilayah Kalma tidak jauh dari pelabuhan Wonsan.
Rudal tersebut terbang sejauh 250 Km dan mencapai ketinggian 30 Km, sebelum menghunjam di Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur. Menteri pertahanan Korea Selatan, Jeong Kyeong-doo mengatakan, rudal itu diidentifikasi sebagai tipe yang berbeda dari model sebelumnya.
Halaman 2 dari 2