"Benar (ingin membuat aplikasi seperti AirVisual). Kita sebenarnya tiap jam mulai berangkat kerja itu jam 5, Twitter kita sudah update berapa pengukuran yang kita lakukan sendiri. Sudah kita update," ucap Kepala Dinas LH DKI Jakarta Andono Warih kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta (1/8/2019).
Akun Dinas LH DKI dan Laboratorium Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencuit laporan kualitas udara. Pengukuran dilakukan dengan konsentrasi PM 2,5 di tiga lokasi, yaitu Bundaran HI, Jagakarsa, dan Kelapa Gading.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau teman-teman citizen itu kan di situ ya. Itu bisa kita lihat. Tetapi memang aplikasi itu start up itu tumbuhnya luar biasa nih. Kita harus pintar-pintar. Nanti DKI berpikir men-develop seperti ini juga. Lebih kredibel," ucap Andono.
Menurut Andono, dari data kualitas udara, polusi siang hari lebih tinggi ketimbang pagi. Perbedaan itu, menurutnya, didasari aktivitas kendaraan di Jakarta.
"Kalau Anda lihat di start up yang mempublikasikan, Anda lihat sendiri kan nanti kita bisa lihat bahwa tidak setiap jam itu buruk. Lihat saja nanti kalau pas jam malam atau sore itu bagus, tapi kalau yang di-update atau diviralkan yang jam 6 jam 7 itu adalah titik-titik yang (polusi)," ucap Andono. (aik/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini