Heli MI-17 dinyatakan lost contact sejak Jumat (28/7) saat melaksanakan distribusi logistik dan rotasi pasukan Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 725/Wrg di wilayah Oksibil. Hingga hari ini, pencarian memasuki hari ke-34.
"Hingga saat ini pencarian telah memasuki hari ke-34, melibatkan tujuh pesawat pencari, baik pesawat milik TNI maupun pesawat sipil yang diperbantukan dalam kegiatan search and rescue (SAR) melalui udara dengan 70 sortie, di mana masing-masing sortie dilakukan selama 1-2,5 jam terbang," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto di Jayapura, Kamis (1/8/2019).
Sedangkan pencarian melalui darat, jelas Eko, melibatkan lebih dari 700 personel gabungan, yang terdiri atas 300 personel TNI, 35 personel Polri, 30 personel Basarnas, dan 400 aparat pemda serta masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Operasi pencarian heli MI-17 No Reg HA-5138 dipimpin langsung oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring selaku Panglima Komando Operasi TNI Wilayah Papua," jelasnya.
Ditambahkannya, penugasan operasi prajurit TNI beserta alutsista di wilayah Papua merupakan bagian dari penggunaan kekuatan TNI dan menjadi tanggung jawab serta kewenangan Mabes TNI. Dalam pelaksanaannya, Koops TNI Wilayah Papua langsung mengendalikan jalannya operasi dari ketiga matra TNI (AD, AL, AU) yang berada di wilayah Papua.
"Perlu kita perjelas di sini, meskipun heli beserta awak dan penumpangnya berasal dari matra TNI AD, penugasan mereka di Papua adalah dalam rangka operasi pengamanan perbatasan yang merupakan bagian dari penggunaan kekuatan TNI, maka komando dan pengendalian berada di bawah Mabes TNI dalam hal ini Satuan Tugas Udara (Satgasud) Koops TNI Wilayah Papua," kata Eko.
Simak Juga '5 Menit Lepas Landas, Helikopter TNI AD Hilang Kontak':
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini