Kekeringan Parah, Warga di Sragen Mengais Air dari Dasar Sungai

Kekeringan Parah, Warga di Sragen Mengais Air dari Dasar Sungai

Andika Tarmy - detikNews
Rabu, 31 Jul 2019 15:17 WIB
Menggali dasar sungai untuk mencari air. -- Foto: Andika Tarmy/detikcom
Sragen - Musim kemarau mulai memicu kekeringan di Sragen, Jawa Tengah. Warga bahkan sampai menggali dasar sungai yang mengering demi mendapatkan air untuk mencukupi kebutuhan harian.

Dusun Glagah, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, Sragen, merupakan salah satu wilayah yang mengalami krisis air terparah. Hujan yang tidak kunjung turun, membuat sumur warga mengering dalam 2 bulan terakhir.

Warga kini memanfaatkan dasar Sungai Glagah yang berlokasi di tengah desa mereka. Sungai yang mengering digali dasarnya untuk mendapatkan air. Lubang dibuat dengan diameter 50 cm, dengan kedalaman tak sampai satu meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama kali airnya memang agak keruh, tapi ditunggu beberapa saat bisa jernih. Nanti kalau airnya sudah mulai habis, kita bergeser membuat lubang lagi," kata Samto, warga Dukuh Glagah kepada detikcom, Rabu (31/7/2019).
Kekeringan Parah, Warga di Sragen Mengais Air dari Dasar SungaiMenggali dasar sungai untuk mencari air. -- Foto: Andika Tarmy/detikcom

Warga biasa menyebut lubang-lubang di dasar sungai tersebut sebagai belik. Dari belik-belik inilah warga menggantungkan pasokan air untuk kebutuhan harian mereka.

"Lumayan untuk menyokong (kebutuhan) harian. Soalnya air dari sumur juga sudah tidak bisa diharapkan. Sumber air lain juga jauh jaraknya," terang Samto sambil menunjukkan salah satu belik yang dibuatnya.

Hal senada diungkapkan warga lain, Yadin. Dirinya juga terpaksa mengambil air dari belik, karena sumur miliknya mengering. "Airnya memang agak keruh. Biasanya kita diamkan dulu semalam, baru bisa digunakan untuk kebutuhan. Baik memasak maupun mencuci," ujarnya.
Kekeringan Parah, Warga di Sragen Mengais Air dari Dasar SungaiMenggali dasar sungai untuk mencari air. -- Foto: Andika Tarmy/detikcom

Menurut Yadin, kekeringan sudah biasa terjadi di daerah tersebut setiap musim kemarau tiba. "Memang sudah ada droping air dari Pemkab. Namun kita berharap solusi yang lebih permanen," kata Yadin.

Ditemui terpisah, Kaur Umum Desa Dukuh, Ahmad Harun, mengatakan saat ini sedikitnya ada 1.500 keluarga yang mengalami krisis air. Terdapat tiga wilayah kebayanan yang terdampak paling parah, yakni kebayanan Glagah, Dukuh dan Sugihan.

"Setiap tahun memang langganan kekeringan. Kita berharap dibuatkan sumur dalam, agar warga tidak selalu mengandalkan bantuan droping air," ujarnya.

Kekeringan Parah, Warga di Sragen Mengais Air dari Dasar SungaiMenggali dasar sungai untuk mencari air. -- Foto: Andika Tarmy/detikcom
(mbr/mbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads