"Saya tanya bagaimana kondisi Buya, sehat, sudah aktivitas. Saya katakan, 'bagaimana perasaan hati nengok perjalanan hidup kebangsaan ini?', Buya bilang 'saya galau'. Saya ikut Buya, 'saya juga galau'," kata Paloh menirukan perbincangannya dengan Buya Syafii, Selasa (30/7/2019) sore.
"Tapi bukan berarti kami pesimis, tugas kami, saya ambil kopi dari pikiran-pikiran beliau. Tetap optimisme harus terjaga, tapi objektivitas itu tak boleh dimanipulatif, fakta dan realita yang ada," lanjutnya.
Baca juga: Surya Paloh Sowan Buya Syafii Maarif |
Surya Paloh mengatakan, perjuangan bangsa semakin berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paloh mengaku dia menimba banyak ilmu dari Buya Syafii. Di matanya, sosok Buya dekat dengan semua pihak. Bukan hanya yang bersimpati dengan dirinya, tapi juga yang antipati.
"Beliau sudah selesai dengan masalah dirinya. Istilah saya selalu mengajar kepada adik-adik saya, kalau mau maju, harus bisa mulai melatih dirimu untuk mentertawakan kebodohanmu. Buya melatih, kolumnis, pemikir, semuanya," kata Paloh.
Baca juga: Ini Pesan Buya Syafii ke Surya Paloh |
Atas kekagumannya kepada Buya Syafii, dia pun berseloroh bahwa Buya pantas sebagai Ketum Partai NasDem.
"Seandainya Buya bisa diputar umurnya lebih muda aja dikit, saya bilang pantesnya ketua umum Partai NasDem," imbuhnya sambil tertawa berbarengan dengan Buya Syafii.
Simak Juga 'Buya Syafii Ingin Mengembalikan Kiblat Bangsa':
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini