Seperti dilansir AFP, Selasa (30/7/2019), gadis berusia 19 tahun ini, yang tidak disebut namanya, ini dilaporkan dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.
Dua bibi dari gadis itu tewas dan pengacaranya mengalami luka parah setelah mobil yang mereka tumpangi bertabrakan dengan sebuah truk di wilayah Uttar Pradesh pada Minggu (28/7) waktu setempat. Tabrakan itu memancing kecurigaan adanya aksi kesengajaan di baliknya. Kecelakaan itu mungkin akan diselidiki oleh penyidik federal India, di tengah kecurigaan bahwa kepolisian lokal telah memihak anggota parlemen yang dituduh memperkosa gadis itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gadis 19 tahun itu dan pengacaranya dilaporkan tengah meregang nyawa di sebuah rumah sakit di Lucknow hingga saat ini.
Gadis itu sebelumnya menuduh Sengar memperkosa dirinya di kediamannya di distrik Unnao tahun 2017 lalu. Kepolisian di wilayah Uttar Pradesh awalnya sempat menolak untuk mengambil tindakan tegas terkait tuduhan itu.
Bahkan ayah gadis itu sempat ditahan polisi setempat dan dipukuli secara brutal saat di dalam tahanan -- yang diduga dilakukan oleh saudara laki-laki Sengar. Tragis, ayah gadis itu akhirnya meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya. Tidak hanya itu, gadis ini juga sempat berupaya membakar dirinya di luar rumah Kepala Menteri Yogi Adityanath, pendukung garis keras BJP.
Pada Selasa (30/7) waktu setempat, anggota partai oposisi India menggelar aksi protes di luar gedung parlemen nasional. Mereka meneriakkan slogan yang memprotes pemerintahan BJP yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.
"Pemerintahan BJP seharusnya menjawab bagaimana bisa seorang anggota parlemen yang dipenjara, mampu merencanakan serangan pembunuhan seperti ini?" ucap Mahua Moitra yang merupakan politikus dari salah satu partai oposisi India, Kongres Trinamool.
Keluarga dari gadis itu juga menggelar aksi protes di luar rumah sakit Lucknow, tempat gadis itu dirawat. Dalam aksinya, mereka menuduh Sengar sebagai sosok yang merencanakan kecelakaan itu.
Aksi protes serupa telah digelar sejak Senin (29/7) malam waktu setempat, dengan para pendukung gadis ini membawa spanduk bertuliskan 'Kamu tidak sendirian'' dalam bahasa Hindi. Aksi-aksi protes akan kembali digelar di New Delhi dan Lucknow pada Selasa (30/7) malam waktu setempat.
"Kami menuntut keadilan bagi korban dan keluarganya yang baru saja mengalami kengerian sangat buruk," ucap aktivis lokal, Shehla Rashid.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini