Pada Juni 2018, Kepolisian North Wales di Inggris mengeluarkan pemberitahuan bahwa Terry diburu setelah tidak menghadiri sidang putusan. Pengumuman dan foto Terry kemudian disebarkan di Facebook.
Dalam keterangannya, Terry sebelumnya sudah mengaku bersalah dalam kasus obat-obatan terlarang berupa steroid anabolik. Tapi Terry tidak hadir dalam sidang putusan yang seharusnya berlangsung pada 8 Juni 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terry dideskripsikan sebagai pria beraksen London, berotot, dan punya tato di lengan serta dada. Sejak Juni 2018, Terry diyakini sudah berada di Bali.
![]() |
Sementara itu, seperti dilansir BBC, Terry disebut terlibat sindikat narkoba yang mengimpor steroid mentah dari China. Terry sudah menghasilkan 220.000 pound sterling lewat jual-beli steroid itu.
Obat-obatan terlarang senilai 2 juta pound sterling telah disita dari sindikat narkoba tersebut. Sindikat yang diikuti Terry itu diduga sudah menghasilkan keuntungan 2 juta pound sterling selama 2 tahun.
Rantai jual-beli obat-obatan terlarang itu bisa dibongkar setelah petugas Bea-Cukai menyadap pengiriman paket dari sindikat tersebut. Paket itu berisi steroid mentah dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk produksi serta distribusi obat-obatan terlarang.
![]() |
Hakim setempat mengatakan kasus itu melibatkan operasi kriminal yang sangat luas. Steroid yang diimpor sindikat itu berasal dari Hong Kong dan China.
Selama jadi buron, Terry diketahui tetap eksis di media sosial dan menggunggah foto-fotonya di Bali. Terry akhirnya ditangkap. Saat digeledah, ada konten video porno menyimpang di ponsel Terry. Dia juga positif menggunakan morfin. (imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini