Kebakaran lahan ini terjadi di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. Salah seorang warga setempat bernama Yusuf menceritakan, api awalnya berasal dari pembukaan lahan yang dilakukan orang tak bertanggung jawab.
"Api merembet ke lahan perkebunan sawit masyarakat, karet serta hutan tanaman industri. Kebakarannya terus meluas," kata Yusuf kepada detikcom, Senin (29/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yusuf kobaran api yang melahap kebun sawit dan karet asapnya terus membumbung tinggi. Sampai-sampai, lanjut dia, asap menghalangi sinar matahari.
"Asap putih membumbung tinggi dan menghalangi sinar matahari. Kebakaran ini sudah ada seminggu tak kunjung padam. Mengerikan sekali," kata Yusuf.
Secara terpisah, Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger membenarkan adanya kebakaran lahan di Desa Penarikan Kecamatan Langgam, Pelalawan. Edwar mengatakan personelnya sudah turun untuk memadamkan api sejak 5 hari.
"Tim kita sudah lima hari ini berada di lokasi tersebut. Kita terus melakukan upaya pemadaman di sana," kata Edwar kepada detikcom.
Edwar menyebutkan, di Kecamatan Langgam ada 3 lokasi kebakaran lahan sejak sepekan ini. Karenanya tim Satgas Karhutla Riau hari ini mengerahkan 4 helikopter ke lokasi kebakaran untuk melakukan water bombing.
"Tim darat di sana sangat kesulitan melakukan pemadaman karena sulitnya air. Ditambah lagi di sana tidak ada hujan, udara panas dan angin kencang. Sehingga api dengan mudahkan menyebar luas," kata Edwar.
Namun demikian, Edwar mengklaim dengan dilakukannya water bombing kondisi api tidak separah beberapa hari yang lalu.
"Memang kemarin itu apinya sangat besar sekali. Tapi hari ini sudah tidak separah kemarin lah, tim darat dan udara sama-sama melakukan upaya pemadaman," tutup Edwar.
Simak Juga 'Akibat Karhutla, Kabut Asap Selimuti Pekanbaru':
(cha/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini