Seperti dilansir CNN, Senin (29/7/2019), ayah kedua bocah kembar itu, Juan Rodriguez (39), ditangkap Departemen Kepolisian New York (NYPD) dan dijerat dua dakwaan pembunuhan, dua dakwaan pembunuhan akibat kelalaian, dan dua dakwaan membahayakan kesejahteraan anak.
"Saya mengasumsikan saya telah mengantarkan mereka ke tempat penitipan anak sebelum saya berangkat kerja. Saya tidak ingat kejadiannya. Bayi-bayi saya meninggal. Saya membunuh bayi-bayi saya," ucap Rodriguez dalam keterangannya seperti dikutip dokumen pengadilan setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengacara yang mewakili Rodriguez, Joey Jackson, menuturkan kepada CNN bahwa dia menemui kliennya pada Sabtu (27/7) waktu setempat. Menurut Jackson, kliennya tampak sangat sedih.
"Keluarganya (Rodriguez-red) hancur. Kondisi mentalnya sangat rapuh atas apa yang telah terjadi. Itu sungguh skenario yang mengerikan," tutur Jackson.
Dalam kasus ini, Rodriguez terancam hukuman 4 tahun penjara untuk dakwaan pembunuhan akibat kelalaian dan 15 tahun penjara untuk dakwaan pembunuhan.
Juru bicara Kantor Jaksa Distrik Bronx, Patrice O'Shaughnessy, menyebut Rodriguez telah menghadiri sidang pembacaan dakwaan pada Sabtu (27/7) lalu dan membayar US$ 50 ribu dari total uang jaminan sebesar US$ 100 ribu yang ditetapkan untuknya. Dalam persidangan, O'Shaughnessy mengatakan bahwa Rodriguez mengaku tak bersalah atas seluruh dakwaan. Dia akan kembali disidang pada 1 Agustus mendatang.
NYPD dalam pernyataannya menyebut dua anak kembar Rodriguez ditemukan tidak sadarkan diri di kursi belakang mobil sedan merek Honda di Bronx pada Jumat (26/7) waktu setempat. Menurut NYPD, kedua anak Rodriguez dinyatakan meninggal dunia di lokasi.
Menurut laporan kriminal kepolisian setempat, bocah kembar bernama Luna dan Phoenix itu ada di dalam kendaraan dari pukul 08.00 waktu setempat hingga pukul 16.00 waktu setempat, saat Rodriguez pergi bekerja. Rodriguez diketahui bekerja di sebuah rumah sakit VA (Veterans Health Administration) atau rumah sakit khusus veteran militer AS.
Saat Rodriguez kembali ke mobilnya, bocah kembar itu telah ada di dalam mobil selama 8 jam dan sudah tidak bernapas. Kantor kepala pemeriksa medis dalam laporannya menyebut suhu tubuh kedua bocah itu mencapai 108 derajat Fahrenheit, setara 42 derajat Celsius, saat ditemukan.
Ditegaskan Jackson dalam argumennya bahwa kliennya 'tidak pernah mengira hal semacam ini terjadi'. Jackson menyebut bahwa kliennya yang tadinya memiliki lima anak -- sekarang tiga anak -- merupakan sosok ayah yang baik. Dia bahkan menyebutnya sebagai 'ayah dari para ayah'.
"Sungguh menyedihkan bahwa peristiwa malang semacam ini terjadi di berbagai wilayah negara ini. Terlalu sering kita mengulas kisah seperti ini. Untungnya, dia punya dukungan besar untuknya -- keluarganya, istrinya, teman-temannya," sebutnya.
Istri Rodriguez atau ibu dari anak kembar itu 'merasa tidak percaya' dengan insiden yang terjadi'. Namun dia masih mendukung suaminya. "Meskipun saya terluka lebih dari yang saya bayangkan, saya masih mencintai suami saya. Dia orang yang baik dan ayah yang hebat dan saya tahu dia tidak akan pernah melakukan apapun untuk melukai anak-anak kami secara sengaja," ucap istri Rodriguez yang tidak disebut namanya.
"Saya tahu dia tidak akan pernah memaafkan dirinya untuk kesalahan ini," imbuhnya.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini