"Lahan yang terbakar ini merupakan lahan dalam kawasan hutan yaitu dari lahan gambut,dan lahan mineral lalu Areal Penggunaan Lain (APL) yang juga terbakar itu merupakan lahan gambut juga lahan mineral. Namun saat ini titik api masih dapat kita padamkan melalui operasi darat dari masing-masing kabupaten," kata Kepala BPBD Jambi, Bachyudin Deliansyah, kepada detikcom, Sabtu (27/7/2019).
Berdasarkan keterangan dari BPBD Jambi, kebakaran hutan dan lahan itu terjadi di Kabupaten Muaro Jambi dengan kawasan hutan yang terbakar mencapai 5,5 hektare serta kawasan APL seluas satu hektare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang tim sudah melakukan pemadaman. Dari 102,52 hektare lahan yang terbakar itu terdiri dari sebanyak kawasan hutan mencapai 29,52 hektare, lalu APL 73 hektare,'' ujarnya
Melalui pantauan titik panas (hotspot) sejak Januari-Juli 2019, tercatat ada sebanyak 129 hotspot di Jambi yang terdapat di Kabupaten Muaro Jambi 4 titik, Kabupaten Batanghari 4 titik, Kabupaten Tanjabbar 35 titik, Kabupaten Tanjabtim 15 titik, Kabupaten Tebo 14 titik, Kabupaten Sarolangun 23 titik, Kabupaten Merangin 19 titik, Kabupaten Bungo 12 titik, Kabupaten Kerinci 3 titik, dan Kota Sungai Penuh 3 titik. Sementara di Kota Jambi nihil hotspot.
"Kita harap masyarakat jangan membuka lahan dengan cara membakar. Karena saat ini musim panas serta musim kemarau sedang melanda Jambi," kata Bachyudin. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini