"Masih soal dua pertemuan penting rekonsiliasi, yakni pertemuan Prabowo-Jokowi di MRT dan pertemuan Prabowo-Megawati di Teuku Umar. Hal yang menarik untuk dikupas adalah fakta bahwa inisiator dua pertemuan tersebut ternyata bukan tokoh-tokoh yang selama ini dianggap senior dalam politik, melainkan justru dua orang yang selama ini kurang begitu disorot, mereka adalah Budi Gunawan dari kubu pemerintah dan Sufmi Dasco Ahmad dari kubu Prabowo," kata Habiburokhman kepada wartawan, Sabtu (27/7/2019).
Habiburokhman pun memuji kerja senyap yang selama ini dilakukan Dasco demi kelancaran pertemuan tokoh-tokoh bangsa itu. Dia menuturkan kinerja Dasco selama ini memang tak pernah diragukan. Kerap dijuluki 'komandan', Habiburokhman mengatakan Dasco memang tak menyukai publikasi yang berlebihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan Dasco merupakan the right man on the right place at the right time. Habiburokhman mengungkapkan Dasco-lah yang melakukan berbagai persiapan pertemuan dalam rangka rekonsiliasi itu.
"The right man, on the right place at the right time, Dasco memang sosok yang benar-benar pas untuk menjadi inisiator pertemuan rekonsiliasi. Tanpa publikasi sama sekali, berbagai persiapan pertemuan rekonsiliasi digarap hingga matang," kata Habiburokhman.
Habiburokhman juga mengungkapkan peran Dasco dalam 'penyelamatan' para tokoh ulama dan aktivis yang terkait dengan aksi 21-22 Mei 2019. Mereka, kata dia, bebas berkat komunikasi Dasco kepada pemerintah.
"Tanpa harus menggadaikan idealisme perjuangan, dia cakap berkomunikasi dengan pihak pemerintah. Hasil awal cukup menggembirakan, tokoh-tokoh ulama dan aktivis pendukung 02 yang sempat ditangkap atau sudah mendapat panggilan dari kepolisian satu per satu berhasil diselamatkan. Ratusan pendukung 02 yang tertangkap menjelang dan pasca-aksi 21-22 Mei dibebaskan dengan jaminan dari Dasco. Rekonsiliasi memang terus berproses, tetapi paling tidak kedua belah pihak telah sepakat untuk sama-sama mengedepankan kepentingan bangsa dan hal tersebut cukup signifikan mengurangi ketegangan," tutur Habiburokhman.
Habiburokhman pun sedikit mengulas soal sosok Dasco sendiri. Dia mengungkapkan Dasco telah mengikuti Prabowo sejak 1990 dan ikut juga membidani lahirnya Gerindra. Prabowo, kata Habiburokhman, pun menaruh percaya pada sosok Dasco.
"Sebagai Waketum Gerindra dan sekaligus Ketua MKD DPR memang kapasitas Dasco tak perlu diragukan lagi. Di internal Gerindra, dia dijuluki 'komandan'. Itu karena beliau dianggap sebagai pimpinan para aktivis yang bergabung dengan Gerindra. Dasco sudah ikut Prabowo lewat organisasi silat Satria Muda Indonesia (SMI) sejak tahun 1990 dia juga ikut membidani lahirnya Gerindra karena itulah dia dipercaya oleh Prabowo sebagai jembatannya," ungkapnya.
Kiprah Dasco, kata dia, juga tak hanya di Partai Gerindra semata. Di DPR, tempat Dasco menjabat Ketua MKD DPR, Habiburokhman mengatakan Dasco juga memiliki jaringan politik yang luas.
"Di DPR dia luwes berinteraksi lintas partai dan memiliki jaringan politik yang luas sebut saja aktivis mulai Haris Moeti, Agus Jabo PRD, Ricky Tamba aktivis PII, HMI, GMNI, hingga tokoh berpengaruh seperti LBP (Luhut Binsar Pandjaitan) maupun Hendro Priyono cukup akrab dengannya. Namun Dasco memiliki 'kekurangan', yaitu tidak suka dengan publikasi. Lima tahun menjabat di DPR, seluruh stasiun TV frustrasi mengundangnya untuk hadir di acara talk show, karena hampir tidak pernah dia melayani permintaan tersebut, benar-benar nggak doyan tampil," pungkas Habiburokhman.
Petinggi Gerindra Gelar Pertemuan Tertutup di Kediaman Prabowo:
(mae/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini