"Nanti yang akan membentuk adalah partai-partai koalisi," ujar Usman di Resto Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2019).
Namun, menurut Usman, nama pengganti TKN itu belum tentu disebut sekber. Sekjen parpol koalisi Jokowi masih akan membahas nama yang tepat untuk pengganti TKN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tugas sekber tersebut nantinya di antaranya menjawab pertanyaan media seputar koalisi Jokowi-Ma'ruf. Sekber akan berjalan hingga pelantikan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden.
"Minimal sampai Oktober nanti tim itu bekerja," imbuhnya.
Menurut Usman, sudah ada pembicaraan terkait pembentukan tim yang menggantikan TKN di antara para sekjen partai koalisi. Para sekjen akan memutuskan nama tim pengganti TKN tersebut.
"Ya, sudah ada pembicaraan lepas begitu. Nanti para sekjen akan rapat, akan meeting, untuk menyusun apakah namanya sekber, setgab, atau juru bicara koalisi. Karena saya yakin akan ada pertanyaan dari masyarakat sampai Oktober. Misalnya terkait dengan koalisi, terkait dengan kabinet, begitu," jelasnya.
Usman mengatakan, dalam agenda pembubaran TKN, Jokowi secara terbuka mempersilakan partai koalisi memberikan usulan nama yang akan duduk di kabinet. Politikus NasDem ini menyebut Jokowi sudah mengantongi beberapa nama, namun masih membutuhkan usulan agar lebih banyak alternatif.
"Ya, Pak Jokowi tadi menyampaikan nama-nama sudah ada, tapi masih sedikit, jadi masih dibutuhkan lagi usulan-usulan supaya Pak Jokowi bisa mempunyai lebih banyak pilihan, lebih banyak alternatif, kira-kira seperti itu," ucapnya.
Baca juga: TKN Jokowi-Ma'ruf Resmi Bubar |
Namun, menurut Usman, Jokowi tak menyebutkan siapa dan dari mana saja nama-nama calon menteri yang sudah dikantonginya. Usman juga menyebut pertemuan pembubaran TKN itu sama sekali tak membahas soal 'koalisi plus-plus'.
"Tidak membahas (koalisi plus-plus). Tidak dibahas itu tadi soal koalisi, sama sekali tidak dibahas. Jadi tadi Pak Jokowi sekali lagi nomor satu mengucapkan terima kasih kepada tim TKN yang sudah mengantarkan Pak Jokowi sebagai presiden terpilih. Nomor kedua, menganggap tugas TKN sudah selesai, artinya membubarkan TKN," ungkap Usman.
"Dan ketiga, silakan kalau ada usulan untuk duduk di kabinet, karena makin banyak pilihan, makin banyak alternatif, makin baik bagi saya, kata Pak Jokowi untuk menentukan siapa yang lebih pas, siapa yang lebih cocok untuk duduk di kabinet," pungkasnya. (azr/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini