"Laporan yang saya terima dari Plt Kapusbuk dan Kabid bahwa pertemuan ini merupakan pertemuan keempat, karena pertemuan pertama ada 361 judul yang dinilai, kemudian periode kedua ada 246 judul, periode ketiga 666 judul, dan sekarang yang sedang dinilai dan akan diselesaikan sebanyak 492 judul ini, dan jumlah penerbit yang usulkan 25 penerbit," kata Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Dadan Sunendar kepada wartawan di gedung Pusat Perbukuan, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).
Baca juga: Kominfo Siapkan 25 Ribu Talenta Digital Muda |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tahu ada 4 kriteria utama buku yang baik. Pertama, masalah isi; kedua, masalah bahasa; ketiga, penyajiannya; dan keempat, masalah kegrafikaannya," kata Dadan.
Selain itu, Dadan menjelaskan buku teks ataupun nonteks harus memenuhi konten yang bebas dari kekerasan, pornografi, dan bias gender sebelum direkomendasikan ke masyarakat, khususnya pelajar.
"Kontennya itu, tentu sebuah buku harus bebas dari urusan kekerasan, pornografi, jangan bias gender, tentu begitu, banyak itu harus layak diberi ke masyarakat yang terutama anak-anak peserta didik SD, SMP, SMA," paparnya.
Buku-buku yang sudah lolos penilaian, sebut Dadan, nantinya akan dipasok ke perpustakaan sekolah. Seluruh tingkat, dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA, akan diberi rekomendasi buku nonteks tersebut.
"Iya jadi bisa dipasok ke perpustakaan sekolah, jadi masukan untuk perpustakaan, buku pendampingan juga, buku pengayaan, nah setelah ini nanti akan ada daftar yang lolos dan layak yang mana, nanti sekolah bisa beli buku buku yang sudah layak ini untuk disampaikan ke anak anak kita," tutur Dadan. (maa/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini