"Walau kita melihat semangat untuk tidak mengulang pada apa yang terjadi di awal DPR periode ini, tentu kemungkinan untuk bisa di DPR dan MPR mencerminkan semua kekuatan politik," kata Arsul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Dia mengatakan saat ini komunikasi antarparpol berlangsung dinamis hingga Oktober 2019. Menurut Arsul, partai-partai pro-Jokowi tidak menutup pintu terhadap segala kemungkinan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu harus dipertimbangkan. Nggak boleh ditutup juga. Jadi itu nggak bisa dijawab sekarang karena komunikasi itu masih terus berlangsung," ucapnya.
Diketahui, dalam UU MD3 Pasal 427C, pimpinan MPR setelah hasil Pemilu 2019 terdiri atas 1 ketua dan 4 wakil. Pimpinan dipilih dari dan oleh anggota MPR dalam satu paket yang bersifat tetap.
Partai koalisi Jokowi yang lolos ke parlemen adalah PDIP, Golkar, NasDem, PKB, dan PPP. Sementara itu, partai eks koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sendiri terdiri atas empat parpol, yaitu PKS, Gerindra, PAN, dan Demokrat. (tsa/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini