Rekan korban bernama Borahima menceritakan, saat kejadian Andi sedang berada di ketinggian lima meter di atas bangunan masjid. Andi bermaksud menarik selembar papan menggunakan sebatang besi. Namun nahas, besi yang digunakan kemudian menyentuh kabel bertegangan tinggi.
"Sepertinya dia kurang memperhatikan, kalau posisinya sudah sangat dekat dengan kabel listrik yang membentang sekitar beberapa meter saja dari tempatnya berdiri, sehingga tanpa diduga ujung besi yang dipegangnya menyentuh kabel bertegangan tinggi tersebut " kata Borahima kepada wartawan di Desa Segerang, Kecamatan Mapili, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (25/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seketika Andi terjatuh dari atas bangunan masjid yang masih dalam tahap pembangunan. Borahima juga mengatakan kepala korban terbentur batu setelah terjatuh. Istri korban menangis histeris melihat suaminya terbujur kaku tak bernyawa.
"Setelah kesetrum, korban terjatuh dari ketinggian lima meter hingga kepalanya membentur batu," sambung Borahima.
Borahima mengaku sedih kerabatnya tewas saat sedang bekerja. Apalagi, korban menurutnya sosok yang kerap mengingatkan pekerja lainnya untuk selalu waspada dan berhati-hati saat bekerja.
"Tapi tidak tahu kenapa hari ini semua pekerja seolah tidak memperhatikan keberadaan kabel listrik tersebut, termasuk korban yang juga lalai," kenang Borahima.
Petugas kepolisian dari Pospol Mapilli dan Polsek Wonomulyo yang mendatangi lokasi kejadian memastikan kecelakaan kerja yang merenggut korban jiwa ini dipicu kelalaian pekerja. Pihaknya akan berkoordinasi dengan panitia pembangunan masjid termasuk penanggung jawab agar peristiwa serupa tak terulang.
"Sebenarnya dari kelalaian pekerja sendiri termasuk dari pihak kontraktor pemenang tender pembangunan masjid, yang tidak memperhatikan kondisi masjid yang sangat dekat dengan kabel telanjang " kata Kapospol Mapilli IPTU Sukirno. (idn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini