Prabowo Ketemu Megawati, Tak Ada Lagi Sekat Koalisi

Round-Up

Prabowo Ketemu Megawati, Tak Ada Lagi Sekat Koalisi

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 24 Jul 2019 21:18 WIB
Megawati dan Prabowo (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Rival Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto, telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan ini melenyapkan sekat-sekat koalisi yang menghalangi kedua kelompok.

Prabowo datang di kediaman Megawati, Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019) pukul 12.30 WIB. Dia ditemani Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo. Semuanya mengenakan kemeja batik, termasuk pihak tuan rumah.



Megawati didampingi putrinya, Puan Maharani. Ada pula Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Mega sudah menyiapkan jamuan menggugah selera Prabowo. Kelezatan nasi goreng bikinan Mega membuat Prabowo nambah porsi. Prabowo mengundang Mega untuk datang ke rumahnya di Hambalang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terima kasih nasi gorengnya ya, Bu, dan kami menunggu Ibu jalan-jalan ke Hambalang," kata Prabowo. Megawati mengundang cawapresnya pada Pilpres 2009 itu untuk hadir di kongres ke-5 PDIP, yang rencananya digelar di Pulau Dewata.



Pertemuan di rumah Megawati ini digelar setelah dua pekan pertemuan Prabowo dengan Jokowi di Stasiun MRT Senayan. Dalam pertemuannya dengan Megawati ini, Prabowo menyebut perbedaan pandangan dalam politik merupakan hal biasa. Ujungnya, dia hanya ingin merajut hubungan yang baik demi mengatasi masalah bangsa.

"Di ujungnya kita selalu ingin melanjutkan dan menyambung tali persaudaraan, tali kekeluargaan, dan hubungan yang rukun, hubungan yang baik, sehingga kita bisa membantu mengatasi masalah masalah kebangsaan," kata Prabowo.





Megawati menegaskan mengajak pendukung capres-cawapres pada Pilpres 2019 kembali rukun. Mega menjelaskan, di atas segalanya, ada kepentingan bangsa yang paling utama.

"Saya bilang pada beliau, Mas--saya panggil beliau itu 'mas' dari dulu--sebenarnya kan kalau kita berbeda pendapat itu adalah sebuah ruang yang biasa, kenapa harus diterus-teruskan. Mari kita rukun kembali, menjalin persahabatan kita untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Megawati.


Mulai saat ini, Megawati menegaskan tidak ada koalisi ataupun oposisi. Indonesia tidak mengenal istilah 'koalisi' ataupun 'oposisi'. Menurut dia, perbedaan pendapat dalam berpolitik adalah hal yang biasa.

"Dapat dibilang, ndak ada koalisi, tidak ada oposisi di dalam sistem kenegaraan kita. Tapi kalau berbeda karena pilihan, itu silakan saja, sehingga yang namanya dialog itu sangat diperlukan," kata Megawati setelah bertemu dengan Prabowo.
Halaman 2 dari 2
(dnu/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads