"Sesuai PKPU 5 tahun 2019, kami bacakan semua lampiran makanya agak lama prosesnya, termasuk calon-calon yang terpilih. Ada SK dan berita acara," kata Henry dalam keterangannya, Selasa (23/7/2019).
Dia menjelaskan, jika dalam penetapan kursi pihaknya menggunakan form DB1 hasil pleno tingkat kota yang dimasukan ke dalam form penghitungan. "Lembar form kami dapatkan dari website situng. Hasil perolehan masing-masing partai kami sampaikan. Kami juga meminta tanggapan dan Alhamdulillah hasilnya sama tidak ada perubahan," jelas Henry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami belum bisa menyampaikan karena kami akan menunggu jadwal dari KPU RI dan KPU Provinsi Jawa Tengah," sebutnya.
Adapun dari hasil yang dibacakan, PDI Perjuangan Kota Semarang akhirnya secara sah mendudukkan 19 kadernya di DPRD Kota Semarang untuk periode 2019-2024. Hasil tersebut melonjak dibandingkan raihan PDI Perjuangan Kota Semarang di pileg sebelumnya, sebanya 15 kursi.
Sedangkan, kondisi terbalik justru dialami oleh sejumlah partai yang harus rela berkurang kursinya di DPRD Kota Semarang. Antara lain Partai Gerindra dari 7 kursi menjadi 6 kursi, Partai Golkar dari 5 kursi menjadi 3 kursi, PAN dari 4 kursi menjadi 2 kursi, dan PPP dari 2 kursi menjadi tidak mendapatkan kursi sama sekali.
Menurut pengamat politik Universitas Diponegoro, Turtiantoro, melonjaknya suara PDI Perjuangan hingga menggerus suara partai lain di Kota Semarang sangat dipengaruhi oleh figur Hendrar Prihadi selaku ketua.
"Posisi Mas Hendi (sapaan akrab Hendrar Prihadi) memiliki peran strategis dalam pengembangan partai. Saya melihat gaya kepemimpinan mas Hendi cocok dengan masyarakat Semarang yang egaliter, dia sangat komunikatif," jelas Turtiantoro.
"Sebagai seorang wali kota dia berhasil memperbaiki tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik, yang kemudian dia juga merupakan Ketua Cabang PDI Perjuangan Kota Semarang, maka kemudian orang bermain logika," tambahnya.
Sementara itu pengamat Komunikasi Politik Stikom, Gunawan Wicaksono mengatakan meningkatkannya suara PDI Perjuangan Kota Semarang, dinilai wajar karena terafiliasi oleh figur Hendi sebagai Wali Kota Semarang.
"Lumrah suaranya naik, karena beliau (Hendi) meng-endorse-nya kelihatan sekali. Sebagai Ketua PDI Perjuangan Kota Semarang di dalam kampanye beliau mendukungnya luar biasa, dan hasilnya suara PDIP naik di Kota Semarang," terang Gunawan.
"Dalam ilmu komunikasi, ada teori yang mengatakan kinerja berkata lebih nyaring dibanding wacana, dan ini keuntungan PDI Perjuangan Kota Semarang tatkala incumbent kinerjanya baik. Figur Pak Hendi berpengaruh, karena kinerjanya dinilai baik," tegasnya. (idr/idr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini