"Silaturahmi politik, biar adem. Yang teknis kan biasanya dilaksanakan lapis kedua," ujar Sekretaris Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari kepada wartawan, Selasa (23/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga jadi ya. Baguslah supaya suara yang membentur-benturkan mereka melemah. Jadi kalau besok bertemu, itu pemberian sinyal that now we are okay. Bahwa kita nggak ada masalah secara personal dan we are ready to move on untuk ngopeni NKRI. Itu SOP-nya sih begitu ya aku bacanya. Memang benar pertemuan besok itu pemimpin yang chemistry-nya disambungin," tuturnya.
"Dan pertemuan itu menunjukkan bahwa tidak ada masalah personal antara Pak Prabowo dan Bu Mega. Kalau berada di kubu yang berbeda karena tuntutan demokrasi. Yang satu memperjuangkan Pak Jokowi yang satu memperjuangkan dirinya sendiri. Tapi secara personal ndak apa-apa nanti setelah pertarungan rukun lagi bikin nasi goreng lagi," imbuh dia.
Sementara itu, saat ditanya apakah akan ada negosiasi dalam pertemuan tersebut, Eva menepisnya. Eva kembali menegaskan pertemuan tersebut murni silaturahmi.
"Dan sebagaimana biasanya kalau summit meeting, pemimpinnya ketemu itu hanya silaturahmi saja untuk membuka jalan bagi pembahasan-pembahasan yang sifatnya teknis, Jadi mungkin setelah itu ada pembicaraan yang lain. Tapi tentu bukan Bu Mega, Pak Jokowi, atau Pak Prabowo yang ngomong. Hanya Pak Prabowo ngomong 'yes, we are joining you'. Nah how to join and what condition to join itu urusan kelompok menengah atau kelompok lobi istilahnya," kata Eva.
Sebelumnya, Arief Poyuono mengatakan pertemuan antara Prabowo, Megawati, dan Jokowi akan digelar siang hari. Namun dia enggan merinci lokasi pertemuan itu.
"Kalau tidak ada halangan, besok Pak Prabowo, Ibu Mega, dan Kangmas Joko Widodo bertemu jam 12.00," kata Poyuono kepada wartawan, Selasa (23/7).
Simak Juga 'Ada Gagasan Pertemuan Jokowi-Prabowo-Mega, Apa Kata PDIP?':
(mae/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini