"Itu kan sia-sia sebetulnya sejak dari awal sia-sia. Karena sebuah karya seni yang sangat luar biasa sebenarnya. Seharusnya saat itu patung itu tidak dibuat dari bambu, karena bambu itu kan ada usia," kata Sekretaris Fraksi Hanura DPRD DKI Jakarta Veri Yonnefil saat dihubungi, Jumat (19/7/2019).
Baca juga: Berakhirnya Bambu Getah Getih di Bundaran HI |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Thamrin itu pusat cerminnya Kota Jakarta. Sekarang dengan hanya beberapa bulan harus kita bongkar kan menghabiskan uang rakyat setengah miliar lebih kan. Dari awal kan memang kita udah sampaikan itu sia-sia. Tapi kalau misalnya dari pelat baja ringan dibuat kemudian dibuat seperti bambu, kan bagus jadinya," ujar Veri.
![]() |
Veri menilai banyak kebijakan Anies yang tidak direncanakan dengan baik. Dia meminta Anies bekerja mengacu pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
"Seharusnya itu kan kalau dia mengacu pada RPJMD bisa kelihatan di situ. Contoh ketika dia ada halalbihalal sama Jakmania. Bilang pegawai negeri nanti pakai baju Jakmania. Dia nggak kepikir anggarannya dari mana," jelasnya.
![]() |
Meski menggunakan dana CSR, Veri mengatakan Anies harus bisa transparan dalam penggunaan dana itu. Dia mengatakan dana CSR adalah uang warga DKI Jakarta.
"Dana CSR itu kan juga uang masyarakat. Itu kan sebagai sebuah kewajiban dari pada pengusaha yang punya kepentingan yang ada di Jakarta," paparnya.
Instalasi Bambu Getah Getih dibongkar pada Rabu (17/7) lalu. Instalasi tersebut awalnya dipasang sejak pergelaran Asian Games 2018.
(fdu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini