Seperti dilansir AFP, Kamis (18/7/2019), dalam pernyataan via sayap media Sepahnews, Garda Revolusi Iran menyebut kapal tanker itu disita dan ditahan pada Minggu (14/7) lalu di perairan 'sebelah selatan Pulau Larak' yang ada di perairan strategis Selat Hormuz.
Tidak disebutkan lebih lanjut nama kapal juga negara asal kapal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal kewarganegaraan para awak kapal tanker itu juga tidak disebut lebih lanjut.
Pengumuman Garda Revolusi Iran ini disampaikan dua hari setelah Iran menyatakan pihaknya membantu sebuah kapal tanker asing yang memberikan sinyal darurat. Saat itu, Iran belum menyebut bahwa kapal tanker itu ditahan.
"Pasukan Iran mendekati kapal itu dan menggunakan kapal penarik membawanya ke dalam perairan Iran untuk perbaikan yang diperlukan," demikian pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, dua hari lalu.
Secara terpisah, laporan TankerTrackers menyebut sebuah kapal tanker bernama 'Riah' dan berbendera Panama telah berlayar melintasi perairan Iran pada Minggu (14/7) lalu. Kapal tanker ini disebut biasa digunakan 'untuk mengisi bahan bakar kapal-kapal lain' di perairan Selat Hormuz.
Menurut badan pelacakan pengiriman minyak secara online, sistem identifikasi otomatis pada kapal tanker Riah telah berhenti mengirimkan sinyal.
Insiden terbaru ini terjadi saat ketegangan di kawasan Teluk Persia terus meluas. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diketahui membatalkan rencana serangan udara ke Iran pada menit-menit akhir, setelah militer Iran menembak jatuh sebuah drone pengintai milik AS.
Otoritas AS sendiri menyalahkan Iran atas serentetan serangan terhadap kapal-kapal tanker di dekat pantai Uni Emirat Arab, dalam beberapa bulan terakhir. Tuduhan itu berulang kali dibantah oleh Iran.
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini