KBRI London: Dewan Kota Oxford Tak Paham Sepak Terjang Benny Wenda

KBRI London: Dewan Kota Oxford Tak Paham Sepak Terjang Benny Wenda

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 18 Jul 2019 11:54 WIB
Foto: Balai Kota Oxford (Facebook Oxford City Council)
Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London mengecam keras pemberian penghargaan Kehormatan Kebebasan Kota (the Honorary Freedom of the City) dari Dewan Kota Oxford ke separatis Papua, Benny Wenda. KBRI London menilai para anggota dewan tidak mengerti siapa Benny sebenarnya.

"Pemberian penghargaan kepada orang yang memiliki catatan kriminal tersebut melalui gerakan separatis bersenjata menunjukkan ketidakpahaman Dewan Kota Oxford terhadap sepak terjang yang bersangkutan selama ini dan kemajuan pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat yang sebenarnya," demikian keterangan pers dari KBRI London, dirilis 17 Juni waktu setempat, dilansir detikcom, Kamis (18/7/2019).



KBRI London menyampaikan telah mencatat pernyataan Pemerintah Inggris yang mendukung kedaulatan NKRI. Namun KBRI London berpandangan bahwa pemberian penghargaan ke Benny bisa menghambat upaya peningkatan kerja sama Indonesia-Inggris, khususnya dengan kota Oxford, terutama saat kedua negara tengah merayakan 70 tahun hubungan diplomatik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benny disebut Dewan Kota Oxford sebagai "peaceful campaigner for democracy" atau "pengkampanye damai untuk demokrasi". KBRI menilai sudah banyak bukti yang mengaitkan Benny terhadap berbagai kekerasan bersenjata di Papua.

"Lebih lanjut, KBRI London menyatakan bahwa pemberian penghargaan justru akan memberikan legitimasi kepada orang tersebut dan kelompoknya untuk terus meningkatkan tindakan kekerasan bersenjata terhadap warga sipil dan aparat pemerintah yang bertugas menjaga keberlangsungan pembangunan ekonomi, sosial dan budaya di Papua," kata KBRI London.



Dilansir BBC, Benny adalah pemimpin Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP). Dia mendapat suaka politik di Inggris pada 2002 dan membuka kantor gerakan Papua merdeka di Oxford pada 2013.

ULMWP di bawah Benny Wenda mengklaim telah menyatukan tiga kelompok bersenjata di Papua. Namun, awal Juli lalu, Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah klaim Benny Wenda bahwa dia telah menyatukan tiga kelompok bersenjata, termasuk TPNBP/OPM.





(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads