Novel Baswedan Tambahkan Kasus High Profile: Mereka Lupa 'Buku Merah'

Novel Baswedan Tambahkan Kasus High Profile: Mereka Lupa 'Buku Merah'

Dhani Irawan - detikNews
Rabu, 17 Jul 2019 17:51 WIB
Novel Baswedan (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Tim pencari fakta (TPF) menduga adanya motif balas dendam di balik kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Balas dendam itu disebut tim bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tersebut diduga berkaitan dengan sejumlah kasus yang ditangani Novel di KPK.

Setidaknya TPF menyebut ada 6 kasus dengan kategori 'high profile' yang mungkin menjadi latar belakang penyerangan pada Novel. Menanggapi itu, Novel malah menambahkan satu kasus lagi. Apa itu?

"Mereka kan menyebut 6 kasus, aku hanya ingin menambahkan satu bahwa mereka lupa barangkali ada kasus yang lebih menarik dari enam itu, yaitu kasus 'buku merah', yang mana Pak Tito itu mengira saya penyidiknya, nah jadi ditambahkan satu itu saja barangkali," kata Novel kepada wartawan, Rabu (17/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan 6 kasus, buku merah mereka lupa," imbuh Novel.




Menurut Novel, Tito pernah bertemu dengannya dan mengira dirinya sebagai penyidik yang menangani urusan itu. Padahal Novel menegaskan diri tidak turun tangan dalam pengusutan kasus itu.

"Pak Tito mengira, waktu pernah bertemu saya, Pak Tito mengira penyidiknya saya. Ya mereka mengiranya begitu. Padahal bukan, tapi mereka mengiranya begitu, mereka meyakini itu," kata Novel.

Kasus 'buku merah' merujuk pada dugaan perusakan barang bukti oleh 2 mantan penyidik KPK. Barang bukti yang dimaksud berupa buku catatan dengan sampul berwarna merah yang berkaitan dengan perkara Basuki Hariman, yang dihukum menyuap mantan hakim konstitusi Patrialis Akbar.


Novel Baswedan Tambahkan Kasus High Profile: Mereka Lupa 'Buku Merah'



(dhn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads