Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (17/7/2019). Hani diketahui tengah berdiri di pijakan pagar saat bus rombongan haji itu kecelakaan.
"Posisi anaknya di dalam area parkiran gedung, mepet di antara tembok dan pagar. Kakinya naik ke atas gerbang pagar. Bus keluar tabrak pilar mahkota pagar hingga jatuh, kawat sling baja dari ujung pagar tertarik. Otomatis pagar langsung menggencet anak itu," kata anggota Unit Laka Lantas Polres Sukabumi Kota Ipda Panji Setiaji yang melaksanakan olah TKP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Begitu kawat sling dilonggarkan, jepitan juga melonggar. Posisi korban langsung tergeletak ke arah kiri, saat itu warga dan petugas yang berada di lokasi langsung melakukan evakuasi," tutur Panji.
Kondisi mahkota pilar hingga saat ini masih dibiarkan tergeletak di luar pagar. Garis polisi melintang tepat di tengah-tengah antara pagar dan trotoar. Polisi menandai korban lainnya yang tertimpa saat pilar itu ambruk.
![]() |
"Dia (Ervan) adalah sopir bus cadangan yang berada di posisi paling belakang. Ketika tujuh kendaraan lainnya berhasil keluar, posisi bus terakhir yang dikemudikan tersangka ini salah perhitungan. Busnya mengambil posisi terlalu ke kanan sehingga menabrak mahkota atau pilar tembok dan menewaskan korban serta melukai empat korban lainnya" kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo, Rabu (17/7/2019).
Selain bocah penari tersebut, tercatat ada empat orang luka yaitu Dedeh (41), Yeni Rohayani (40), Rika (24), dan M. Hazka (3).
Hani Ingin Antar Nenek Berangkat Ibadah Haji
Hani sang bocah penari kini telah tiada. Kepergiannya meninggalkan duka bagi keluarganya.
Jenazah Hani dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pangaritan Kampung Baros, Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Rabu pagi tadi.
Kenangan terakhir yang diingat keluarga adalah keinginan kuat Hani untuk ikut mengantarkan neneknya berangkat ibadah haji. Sepulang sekolah, Hani yang masih mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMPN 5 Kota Sukabumi itu langsung pergi menyusul keluarganya ke Gedung Juang menggunakan ojek online.
"Dia pakai ojek online nyusul karena rumah dikunci. Seluruh keluarganya mengantar neneknya berangkat. Sampai di lokasi, bibinya meminta dia pulang, namun ia menolak karena ingin bertemu dan berfoto dengan neneknya," kata Embar Sanubari (24), sepupu Hani.
![]() |
Ketika delapan bus satu persatu keluar dari area parkir, kendaraan terakhir yang merupakan bus cadangan mengalami insiden karena menabrak mahkota pagar dan membuat bocah perempuan itu tergencet. "Dia sempat teriak suara (klakson) bus bagus mirip si Unyil. Saat bus terakhir atau yang ke delapan lewat Hani sudah terperangkap pagar," ujar Embar.
Ngeri! Bus Rombongan Haji Tabrak Pagar dan Tewaskan 1 Bocah:
(sya/bbn)