Kepada wartawan, guru mata pelajaran olahraga asal Sleman tersebut mengaku memiliki ketertarikan dengan bule wanita. Sementara SP berdalih aksi bejatnya dilakukan hanya kerana iseng dan khilaf belaka.
"Karena rata-rata orang asing itukan cantik. Biasanya kan (berpakaian) terbuka, tapi nggak ada unsur nafsu. Ya hanya sekedar iseng dan khilaf," kata SP di Mapolsek Mergangsan, Polresta Yogyakarta, Selasa (16/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SP merupakan warga Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. Pria yang memiliki gelar Strata I ini diketahui sudah beristri dan beranak satu. Ia tercatat sudah dua kali melakukan aksi bejatnya pada 13 dan 29 Juni 2019.
Kedua aksi bejat SP berjalan mulus. Namun saat melintas di Kampung Prawirotaman pada Senin (15/7) siang, ia digerebek dan diamankan warga dan jajaran Polsek Mergangsan. Alasannya gerak-gerik SP dianggap mencurigakan.
Setelah diintrogasi penyidik Polsek Mergangsan, SP mengakui semua perbuatannya. Ia mengakui bahwa dirinyalah yang meremas payudara bule asal Australia dan Belanda pada 13 dan 29 Juni 2019.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, SP berencana resign dari SD tempatnya mengajar. Kini SP harus berurusan dengan hukum dan dirinya terancam pasal 281 KUHP dengan ancaman dua tahun delapan bulan penjara.
"Sementara belum (resign dari SD) ini. Tapi kemungkinannya nanti mengajukan resign," pungkas SP.
Simak Juga 'Turis Bule Jadi Korban 'Begal' Payudara di Yogya':
(ush/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini