"Kita evaluasi, kita lihatlah di lapangan, 'kan belum ada laporan. Kalau misalnya ada dua siswa ini, kendalanya di mana, missing-nya gimana, berarti 'kan kembali ke kepercayaan (orang tua). Kalau masyarakat percaya ya Insya Allah lah," ujar Kadisdik Kota Bekasi, Inayatulah, ketika ditemui di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (16/7/2019).
Sejauh ini Disdik Bekasi belum mengambil tindakan terhadap sekolah tersebut. Inayatullah juga belum bisa memastikan apakah pihaknya bakal menutup sekolah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inayatullah mengakui menjamurnya sekolah swasta di Bekasi. Menurutnya, seharusnya ada peraturan wali kota yang mengatur soal sekolah swasta itu.
"Harusnya ada Perwal-nya (yang mengatur jumlah minimal siswa). Kita lihat saja nanti ya. Kita akan lakukan evaluasi sekolah-sekolah swasta kan banyak yang menjamur," ujar Inayatullah.
Sebelumnya diberitakan, sebuah sekolah swasta di Perumnas 1, Kayuringin, Kota Bekasi, hanya memiliki dua orang siswa dalam satu angkatan di tahun ajaran 2019-2020 ini.
detikcom menyambangi SMP tersebut pada Senin (15//2019) pagi. Pantauan pukul 09.00 WIB di lokasi, hanya terdapat dua orang siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas 7.
"Siswanya sedikit, ya beginilah sepi. Dua orang (siswa)," ujar wakil kepala sekolah yang enggan disebut namanya saat ditemui wartawan di lokasi, Senin (15/7/2019). Si kepala sekolah juga meminta wartawan yang mendatangi sekolah ini untuk tidak menyebut secara terang nama sekolah tempat dia bekerja.
Ia menyebut jumlah siswa kelas 7, 8, dan 9 tak lebih dari 20 orang. Kelas 9 berjumlah 12 siswa, kelas 8 berjumlah 5 siswa, dan kelas 7 berjumlah 2 siswa.
"Saya tidak mau menyalahkan siapapun, lihat sendiri saja. Kita mencoba memberikan yang terbaik saja ini," ujarnya.
Simak Juga 'Imbas Sistem Zonasi, SMP di Tulungagung Cuma Dapat 5 Siswa':
(isa/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini