Hilang 4 Hari, Bocah Afandi Ditemukan Tak Bernyawa di Curug Batang

Hilang 4 Hari, Bocah Afandi Ditemukan Tak Bernyawa di Curug Batang

Robby Bernardi - detikNews
Selasa, 16 Jul 2019 17:28 WIB
Evakuasi jasad bocah Afandi di Batang. Foto: Robby Bernardi/detikcom
Batang - Hilang sejak Jumat (12/7) sore, Muhamad Afandi (5) ditemukan sudah tidak bernyawa siang tadi. Korban ditemukan tim gabungan di Curug atau grojongan air sungai dengan ketinggian 10 meter. Tubuh korban tersangkut batu dan ranting

Kapolsek Blado, Iptu Asto Merdiyanto, saat dihubungi pada detikcom menjelaskan, korban berhasil ditemukan tim gabungan sekitar 1 km dari titik terakhir diketahui warga. Tubuh korban yang merupakan warga warga Dukuh Wedisari, Desa Kembangan Kecamatan Blado, Batang, ini tersangkut batu dan ranting pohon.

"Ya, sudah ditemukan oleh tim gabungan. Langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka," jelasnya, Iptu Asto kepada wartawan, Selasa (16/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya pencarian bocah ini dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari anggota Polsek, Koramil Blado, Basarnas wilayah Pekalongan dan dibantu warga.

"Korban hilang sejak Jumat sore," lanjutnya.

Tim pencarian menyisir lokasi bantaran Sungai Lojahan hari ini dan menemukan jasad korban di curug.


Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. Tim medis dari Puskemas Blado kemudian memeriksa jenazah bocah Afandi. Dari hasil pemeriksaan diketahui tak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.

Kades Kambangan, Sobirin, menambahkan bahwa usai diperiksa tim medis, jenazah Afandi dibawa ke rumah kakeknya di Desa Dadirejo, Kecamatan Tiro, Pekalongan untuk dimakamkan.

"Rencana dimakamkan di sana. Itu hasil keputusan keluarganya untuk minta dimakamkan di pemakaman tempat asal ayahnya," kata Sobirin.

Sobirin menjelaskan bahwa Afandi hilang pada Jumat (12/7) sore setelah ikut pamannya ke kendang kambing yang berada di belakang rumah korban. Jarak antara kandang kambing dan rumah korban hanya sejauh 6 meter. Karena pamannya yang bernama Parno tengah mengejar kambing yang keluar dari kandangnya, Afandi ditinggalkan begitu saja. Hanya dalam hitungan menit, korban sudah tidak berada di lokasi semula dia berada.


Bahkan menurut Sobirin, hilangnya Afandi dikaitkan warga setempat dengan hal-hal mistis yakni disembunyikan makhluk halus. Tak ayal di hari berikutnya upaya pencarian tidak saja melibatkan tim gabungan baik dari kepolisian, TNI, serta tim relawan saja, tapi juga melibatkan paranormal.

"Namun semalam upaya kita juga gagal dan korban baru ditemukan tadi siang," kata Sobirin.

Usai dimandikan, korban didampingi ayahnya yakni Setyo Rahmat dan warga dusun setempat, dibawa ke rumah asal desa ayahnya yakni Desa Dadirejo Kecamatan Tirto Pekalongan.

"Ini lagi perjalanan ke tempat asal ayahnya di Tirto rencana mau dimakamkan di sana," jelas Sobirin.


(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads