Amien Rais 1.000 Persen Setuju Rekonsiliasi: Tapi Jangan Bagi-bagi Kursi

Amien Rais 1.000 Persen Setuju Rekonsiliasi: Tapi Jangan Bagi-bagi Kursi

Indra Komara - detikNews
Senin, 15 Jul 2019 15:42 WIB
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais (Indra Komara/detikcom)
Jakarta - Amien Rais mengaku sepakat 1.000 persen dengan langkah rekonsiliasi dalam artian menjaga keutuhan NKRI. Dia menilai upaya rekonsiliasi lucu jika diwujudkan dalam bagi-bagi kursi.

"Namun, buat saya, rekonsiliasi itu sangat lucu kalau dalam wujud bagi-bagi kursi. Itu namanya bukan rekonsiliasi, tapi ya bagi-bagi kursi. Ada aibnya, ada negatifnya, nggak ada lagi kekuatan moral, nggak memegang disiplin partai, dan lain-lain," tutur Amien di kantor DPP PAN, Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (15/7/2019).

"Saya tetap pada pendirian saya, rekonsiliasi dalam arti bangsa utuh, nggak boleh pecah, saya 1.000 persen setuju, saya setuju, mbahnya setuju. Tapi rekonsiliasi itu jangan sampai itu diwujudkan dengan bagi-bagi kursi," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menurut dia, apabila ada bagi-bagi kursi dalam upaya rekonsiliasi, kontestasi politik Pilpres 2019 tak ada gunanya. Amien menegaskan lagi, setuju upaya rekonsiliasi dalam arti persatuan bangsa.

"Karena apa gunanya dulu bertanding ujung-ujungnya lantas bagi-bagi, padahal maksudnya supaya ada alternatif, ada perspektif lain yang dikerjakan petahana itu. Jadi saya sampaikan di sini, teruskan kita jalin persatuan, tapi jangan pernah kooptasi, dapat satu-dua kursi lantas kocar-kacir semua wawasan ke depan hanya mata rabun ayam itu," ujarnya.



Menurut Amien, demokrasi tanpa oposisi itu demokrasi bodong. Sebab, demokrasi perlu checks and balances.

"Mengapa kalau demokrasi tanpa oposisi itu demokrasi bohong-bohongan, demokrasi bodong. Jadi yang zaman dulu sampai sekarang ini demokrasi itu ada mekanisme checks and balances. Jadi eksekutif melangkah dengan macam-macan itu lantas yang mengecek dan balance itu parlemen. Kalau parlemen sudah menjadi tukang cap stempel, jadi jubir eksekutif, itu menjadi lonceng kematian bagi demokrasi," kata Amien.


(idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads